Kenangan Seorang Murid
Tomas Samaria | 28 May 2015, 15:58
-Menyambut Hari Pancasila dan HUT Bung Karno-
Ada kebanggaan menjadi pengagum Bung Karno. Ku ingat kata-kata Bambang Himawan Endradjaja, tokoh Pemuda Katolik yang selalu memimpin yel-yel Hidup Bung Karno setiap ada rapat akbar yang dihadiri oleh Bung Karno.Dia mengatakan terlepas bahwa Bung Karno suka kawin, dia adalah guru nasionalisme -nya. Bahkan Ignasius Sunito menyebutnya seorang Titan, pemikir yang melampaui zamannya.
Walaupun aku belum pernah masuk istana, tapi kakiku sempat menginjak-injak rumput di halaman depan istana ketika RAJ Sudjasmin memimpin aubade siswa-siswa SMP/SMA antara 1955 -1961. Kehebatan terkenal karena piawai dengan pidato yang mengerakkan masa.Bahkan di kota-kota di Jawa, jalanan jadi sepi disirep pidato Bung Karno.Walau pun aku belum faham poliitik, perasaanku larut dalam gelora samudera nasionalis yang mrndebur hati.
Ketika beliau ada dalam tahanan Belanda di Bengkulu, dari angin yang gemerisik didaunan dia mndengar Indonesia. Pada duan-daun kuning yang jatuh jadi humus bagi tanaman yang muda, dia mendengar Indonesia. Pada ombak yang berdebur di pantai Bengkulu, dia mendengar Indonesia.
Ketika beliau bicara di depan forum PBB ia mengatakan bahwa:"Sekali pun dollar dan rubel(mata uamg Rusia) mengalir seperti air terjun Niagaara Falls, tidak bisa membeli Indonesia. Dia sungguh pejuang membela NKRI dan kedaulaatan NKRI adalah harga mati.
Usaha pembunuhan terhadap Bung Karno dari lemparan granat, tembakan di Istana Negara, dihadang bazooka sampai dibom dengan pesawat MIG, dia luput. Kami percaya bahwa Tuhan masih melindungi karena dia berpihak kepada rakyat kecil.
Ada kesedihan mendalam jika Bung Karno mau melawat ke luar negeri. Aku sering memantau dengar Siaran Indonesia yang dipancarkan jam 9.00 pagi oleh RRI. Apakah Bung Karno selamat?. Terharu aku karena siaran itu dibuka dengan lagu Indonesia Raya dan ditutup oleh Rayuan Pulau Kelapa.
Seperti anak ayam yang merasakan kehangatan kepak iduknya, suara Bung Karno yang berkobar-kobar di negera asing, membuat aku gembira dan berharap bahwa ia akan selamat. Bangsa yang merobek-robek dadanya, tidak akan menjadi bangsa yang besar. Berikaan aku sepuluh pemuda untuk membangun bangsa ini. "Aku akan mengantar mereka ke seberang jembatan emas yaitu negeri yang makmur loh jinawi". Ayo gantungkan cita-citamu setinggi bintang di langit.
Sriwijaya. Majapahit dimana semangatmu jaya?. Sebagai anak murid, kami disuruh ikut menyambut kedatangan tamu negaraasing di jalan-jalan menuju istana dan dari istana Merdeka ke istana Bogor.Aku bangga jadi anak Indonesia.Hidup Bung Karno. Hidup Pancasila.
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |