Pribadi Katolik dan Pancasila
Adi Suwidiyo | 28 Jan 2017, 09:58
Saat ini kita dihadapkan pada fenomena sosial yang begitu dasyat, yaitu isu - isu tentang segala jenis perbuatan dan pernyataan yang dapat membuat kekacauan, kebingungan, bahkan perpecahan di antara masyarakat.
Memang seperti yang kita ketahui, isu-isu seperti ini biasa terjadi pada waktu akan terlaksananya pesta demokrasi di negara kita.Hal ini pun juga bisa terjadi di negara-negara lain di belahan dunia.
Lalu apa yang menjadi benang penghubung antara kita sebagai pribadi yang beriman Katolik dan Pancasila sebagai lambang dan dasar Negara kita? Seperti yang kita ketahui saat ini fenomena sosial politik yang terjadi adalah adanya upaya untuk membuat perpecahan dengan menyebarkan isu SARA, ya memang SARA adalah hal yang "masih" paling ampuh sebagai senjata pemecah belah antar masyarakat.
"Jadilah garam dan terang dunia" adalah kalimat yang sangat tepat bagi kita pribadi Katolik, karena Tuhan telah memberikan kita berkat yang luar biasa yaitu kasih karunia kepada kita untuk sesama, sedangkan kita hidup di negara Indonesia yang mempunyai beraneka ragam kultur budaya dan keyakinan. Dengan adanya kita sebagai pribadi Katolik di tengah-tengah kemajemukan hendaknya bisa menjadi pembawa kasih dan berkat bagi sekitar kita, sesuai dengan pengamalan Pancasila.
Dengan dasar iman Katolik yang penuh kasih kita dapat menjadi pelayan di tengah masyarakat kita, memang kadang banyak halang rintang, tapi itulah hal yang paling mendasar dalam langkah kita bermasyarakat dan mengamalkan Pancasila, kita tidak harus muluk-muluk dalam mengamalkan Pancasila, tapi cukup menjadi pribadi Katolik yang utuh, penuh kasiih dan menjadi warga negara yang bertoleransi, mempunyai ahklak dan berbudaya yang baik.
Ada satu hal yang perlu kita ingat kita adalah kaum minoritas tapi bukan berarti kaum minoritas selalu dapat serangan, sebagai warga negara kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama, sesuai dengan sila ke 3 Pancasila. Jadi apa pun yang terjadi jadilah pribadi yang 100% Katolik 100% Indonesia, dengan tetap ikut dalam mepertahankan keutuhan dan persatuan NKRI dan Pancasila. Salam Bhineka Tunggal Ika!
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |