Tritunggal Mahakudus Tak Pakai Logika
Andreas Pratama | 28 May 2015, 16:02
Tritunggal Mahakudus adalah, "Tiga tetapi satu, satu tetapi tiga." Ya, ini adalah salah satu konsep terumit soal Ketuhanan yang sulit diterima dengan akal budi. Secara matematika pun konsep tersebut adalah sebuah kesalahan besar. Tiga pastinya tidak sama dengan satu dan satu tidak sama pula dengan tiga.
Saat itu dengan kepala penuh pertanyaan, penulis langsung bertanya soal ketidakmasukakalan ini kepada ayah penulis. Bukannya menjawab, ia malah memberikan sebuah cerita yang kini pastinya sudah umum kita dengar, yaitu tentang seorang anak yang sedang mengisi sebuah lubang kecil dengan air laut. Inti yang penulis dapat dari cerita tersebut adalah: "Otak kita tidak akan mampu menjelaskan misteri kebesaran Tuhan".
Tuhan dengan segala sifatnya memang tidak akan bisa dijelaskan. Allah jauh melebihi manusia di dalam segala hal. Meskipun ia telah mewahyukan diri-Nya sendiri, tetapi Dia tetap tinggal sebagai misteri yang tak terucapkan. St. Agustinus pun sempat berkata, "Kalau engkau memahami-Nya, Ia bukan lagi Allah." Di sinilah peran iman, karena haya dengan imanlah kita dapat menjadikannya sebagai dasar pengharapan. Ajaran (dogma) Gereja tentang Tritunggal Maha Kudus hanya dapat kita terima dengan iman, bukan dengan pengetahuan.
Namun semua manusia memiliki "bawaan orok" untuk terus bersikap penasaran, tidak gampang puas dengan segala jawaban tentang misteri Tritunggal Maha Kudus ini. Bagi penulis penjelasan Mgr. F. X. Hadisumarta O.Carm di dalam homilinya pada perayaan Hari Raya Tritunggal Maha Kudus tahun 2012 sudah mampu memberikan "pencerahan" yang amat baik.
- Kita memandang Allah Bapa sebagai Pencipta yang memanggil kita untuk turut serta mengambil bagian dalam cinta kasih penyelenggaraan-Nya. Kita dijadikan putera-puteri-Nya.
- Kita memandang Allah Putera sebagai gambaran Allah yang paling nyata dan tampak. Yesus Kristus rela mengambil rupa sebagai manusia dan merasakan nasib kita sebagai manusia. Melalui Dia kita dapat mengambil bagian dalam kehidupan Tritunggal.
- Roh Kudus sebagai karunia kasih antara Allah Bapa dan Putera. Roh ini datang dan hidup di dalam Gereja dan di dalam pribadi setiap anggota Gereja-Nya. Roh inilah yang membimbing cara dan arah hidup kita seperti diteladani olehYesus.
Dengan demikian kita tidak perlu memahami sepenuhnya rahasia Tritunggal Mahakudus. Lebih tepatlah kita mengucapkan rasa syukur kepada Allah: Bapa, Putera, dan Roh Kudus, yang dalam kasih-Nya senantiasa menyertai langkah hidup kita.
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |