Minggu Palma: Awal Permenungan Pengorbanan Yesus

  29 Mar 2015, 06:27

Perayaan Minggu Palma memiliki makna tersendiri dan bukan hanya sekadar rutinitas kalender liturgi setiap tahunnya. Perayaan ini merupakan penanda umat beriman bahwa kita telah menerima Yesus sebagai Sang Raja Damai. Secara garis besar, perayaan ini merupakan awal dari perjalanan sengsara Yesus hingga disalib di Gunung Golgota.

Minggu Palma: Awal Permenungan Pengorbanan Yesus

Peristiwa masuknya Yesus ke Yerusalem direkam oleh keempat penulis Injil. Masing-masing menuliskannya di Mat. 21:1-11, Mrk. 11:1-11, Luk. 19:28-44, dan Yoh. 12:12-19. Di dalam ayat-ayat tersebut, kita bisa melihat kemeriahan warga Yerusalem menyambut kedatangan Yesus. Mereka menghamparkan pakaiannya di jalan, lalu memotong ranting-ranting, dan menyebarkannya di jalan. Mereka juga melambai-lambaikan daun palma sambil berseru, "Hosana bagi Anak Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Hosana di tempat yang Maha Tinggi!".

Ada beragam makna yang terkandung di dalam perayaan ini. Makna pertama yang bisa kita lihat adalah penggunaan daun palem oleh masyarakat Yerusalem. Daun palem secara umum memiliki simbol kemenangan dan digunakan untuk menyatakan kemenangan martir atas kematian. Kristus juga kerap menunjukkan hubungan daun palem sebagai simbol kemenangan atas dosa dan kematian.

Di samping daun palma, keledai juga turut memiliki makna yang cukup dalam. Keledai erat dengan simbol perdamaian dan kesederhanaan, berbeda dengan seekor kuda yang memiliki image perang. Seseorang yang datang dengan menggunakan keledai, pastilah membawa pesan damai. Berbeda dengan seseorang yang menunggangi seekor kuda, hampir dipastikan ia ingin menyampaikan pesan untuk berperang.

Selain itu, kehadiran Yesus dengan menggunakan keledai juga menjadi sebuah penggenapan nubuat yang dibuat Zakaria. Di Kitab Perjanjian Lama, Zakaria mengatakan, "Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai Puteri Sion. Bersorak-soraklah, hai Puteri Yerusalem! Lihat Rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang
muda."

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Perayaan Minggu Palma merupakan awal dari permenungan kisah sengsara Yesus. Di sini Yesus ingin menegaskan bahwa ia hadir untuk mendamaikan hubungan manusia dengan Tuhan. Yesus rela menjadi manusia dan bersedia menanggung beban dosa dunia dengan menjadi domba tebusan yang salah yang membiarkan dirinya disembelih (bdk. Im 14:25).

Oleh karena itu, mari kita rayakan Hari Minggu Palma dengan memulai permenungan atas pengorbanan Yesus untuk menghapus dosa-dosa kita. (Andreas S. Pratama)

Lihat Juga:

Tema Minggu (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi