Publik Pilih Gubernur Tegas
JA Gianto | 26 Jun 2016, 08:54
Judul di atas dimuat harian Kompas Kamis, 31 Maret 2016 merupakan hasil survai yang digelar oleh Charta Politika Indonesia yang dipimpin Direktur Eksekutif Yunarto Wijaya. Beliau sebagai pengamat politik netral dan lugas yang banyak dijadikan narasumber oleh berbagai pihak.
Ajaran Sosial Gereja amat berpihak kepada kelompok orang-orang yang terpinggirkan. Dalam konteks Indonesia, hal ini dijelmakankan melalui sila kelima "KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA". Sayangnya hal ini belum berjalan dengan baik karena para pemimpin bangsa masih banyak mengambil keuntungan bagi dirinya dengan melupakan kepentingan rakyat yang membutuhkan. Hal ini mendorong rakyat mencari pemimpin yang bersih dan berani memperjuangkan hak-hak orang kebanyakan.
Publik DKI Jakarta mengharapkan gubernur yang tegas, bebas korupsi, dan dapat dipercaya. Pemilih di DKI Jakarta juga dipercaya semakin rasional dalam menentukan pemimpin mereka. Rekam jejak calon gubernur menjadi salah satu pertimbangan. Hasil tersebut muncul dalam survai yang digelar lembaga penelitian politik Charta Politika Indonesia pada 15-20 Maret. Survei ini diselenggarakan dengan 400 responden dari seluruh wilayah DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya dalam keterangan pers, Rabu (30/3/16), mengatakan, sekitar 30,3 persen responden mengharapkan pemimpin yang tegas, diikuti bersih dari korupsi 19,8 persen, dapat dipercaya 16,8 persen, dan memiliki perhatian kepada rakyat 15,5 persen.
Dari Pilkada 2012 terlihat publik Jakarta semakin rasional dalam memilih pemimpin, yaitu dengan melihat rekam jejak sang calon. Pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berhasil menang dengan rekam jejak mereka di Solo dan Belitung Timur sebelumnya. Padahal, saat itu, nama mereka diusulkan paling akhir dengan tingkat keterpilihan di bawah calon petahana Fauzi Bowo.
Penggalan survai dari Yunarto Wijaya tentang pilkada akan dibahas lebih tuntas dalam rekoleksi Kerahiman Allah Sabtu 2 Juli, 08.30 - 11.00. Agar lebih seru dan membumi bagaimana cinta kasih Allah berkarya dalam dunia Politik akan hadir pula Romo Benny Susetyo Pr, seorang Romo yang berani menyuarakan kepentingan rakyat kecil dan pernah dipukuli sehingga tak sadarkan diri. Bahkan ada yang menduga ide 'Revolusi Mental' Jokowi banyak memuat pemikiran Romo Benny. Kami mengundang Bapak/Ibu/Rekan/Adik yang tertarik dalam kehidupan berbangsa khususnya menjelang Pilkada 2017 bisa hadir merenungkan campur tangan ilahi agar Indonesia dan Jakarta mendapat pemimpin yang baik dan benar dalam mengamalkan Pancasila.
Lalu? Maukah saya meluangkan waktu 2 jam demi 5 tahun ke depan? Siapa takut?
(Sumber & izin dari Yunarto Wijaya).
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |