Cinta Kasih, Benteng Melindungi Anak-Anak dari Narkoba
Rob P. | 26 Jun 2016, 06:23
Pada 26 Juni, kita memperingati hari antinarkoba. Kita tahu, zat yang dikenal dengan sebutan narkoba bila dikonsumsi akan mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkotika merupakan zat yang dalam jumlah banyak akan memberi efek negatif pada tubuh kita serta menyebabkan ketergantungan dan merusak kesehatan.
Efek penggunaan narkoba, antara lain mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Ini yang membuat orang suka memakai karena merupakan pelarian dari rasa kesepian, sedih, maupun putus asa. Tentu saja, memakai narkoba bukan tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah hidup atau menghibur hati yang galau. Harga narkoba sangat mahal. Seseorang yang ketagihan akan bersedia membayar berapa saja atau mengorbankan apa saja untuk mendapatkannya.
Hukuman bagi pemakai, pengedar, atau pembuat sangat berat. Tetapi, iming-iming jalan bisa melupakan kesengasaraan kadang lebih kuat daripada ancaman hukuman yang ada. Banyak cara telah dilakukan untuk menanggulangi masalah narkoba, dari rehabilitasi sampai hukuman mati. Namun, selalu yang paling penting adalah pencegahan.
Salah satu upaya yang mungkin ampuh untuk mencegah dan menanggulangi seseorang terjerumus dalam ketergantungan narkoba ialah tidak bersentuhan dengan zat adiktif itu. Pendidikan moral bisa mengambil peran dalam pencegahan ini. Termasuk keteladanan orang tua atau tenaga pendidik serta lingkungan pergaulan dan gaya hidup yang sehat.
Tulisan pendek ini tentu tidak dapat membahas secara mendalam tentang bagaimana menanggulangi serbuan narkotika. Namun, sebenarnya, kita sebagai orang Kristen dibekali kekuatan ampuh untuk membentengi anak-anak kita, yaitu cinta kasih.
Belakangan ini, tidak henti-hentinya Gereja mendengungkan prinsip penggembalaan yang penuh kemurahan hati dan kerahiman. Di sini, kita perlu membuka diri pada anak-anak agar mereka dekat, serta percaya bahwa kita sebagai orang tua atau pengasuhnya mencintai mereka dengan tulus walaupun mereka tidak sempurna. Bagaimana kita dapat mereka terima sebagai tempat bebagi, tempat berlindung yang bisa diandalkan. Ini adalah unsur penting dalam parenting.
Marilah kita, khususnya orang tua membangun diri agar menjadi tumpuan kepercayaan dan pelindung bagi generasi muda. Untuk apa? Agar mereka tidak mencari pelarian ke zat-zat berbahaya tersebut.
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |