Paus Pius X Paus Ekaristi Kudus
Andreas S. Pratama | 24 Aug 2014, 09:17
Ekaristi kerap disebut sebagai Perjamuan Tuhan yang memperingati perjamuan malam yang diadakan oleh Kristus bersama dengan murid-murid-Nya. Selain itu, sakramen ini merupakan kurban kudus, karena menghadirkan Yesus sebagai kurban tunggal dan kurban penyerahan diri Gereja yang mengambil bagian dalam kurban Yesus. Sakramen Ekaristi juga disebut sebagai sumber dan puncak kehidupan Kristiani, karena di dalamnya terkandung seluruh kekayaan rohani Gereja, yaitu Kristus sendiri.
Beruntung Gereja Katolik memiliki seorang tokoh yang dengan tak kenal lelah terus-menerus mengajarkan pentingnya sakramen ini. Ia adalah Paus Pius X atau kerap dikenal dengan nama Paus Ekaristi Kudus. Semasa hidupnya, ia mendorong semua orang untuk menyambut Tubuh Yesus sesering mungkin, bahkan setiap hari. Dalam sebuah kesempatan, ia sempat mengatakan: "Komuni Kudus adalah jalan tersingkat dan teraman menuju Surga."
Paus Pius X dilahirkan pada tahun 1835 di Riese, Italia. Di lingkungan keluarganya, ia lebih dikenal dengan nama Giuseppe (Yosef) Sarto atau biasa dipanggil dengan nama kecil "Beppi". Beppi Sarto dibesarkan di dalam keluarga yang sangat sederhana, tetapi ia memiliki sebuah impian yang sangat besar, yaitu ingin menyerahkan hidupnya untuk membawa banyak orang ke surga dan menjadi seorang imam.
Untuk menggapai impiannya tersebut, ia dan keluarganya harus berkorban banyak. Akhirnya, Beppi Sarto pun ditahbiskan menjadi seorang imam saat menginjak usia 23 tahun. Dengan menyandang gelar "Don" yang berarti Pater, Beppi Sarto berkarya di paroki-paroki miskin selama 17 tahun. Ia selalu membagikan benda-benda yang ia miliki demi membantu orang-orang yang membutuhkan. Bahkan ketika Don Sarto diangkat menjadi Uskup dan Kardinal, ia masih gemar membagi-bagikan apa yang ia miliki kepada mereka yang berkekurangan.
Ketika Paus Leo XIII wafat pada tahun 1903, Kardinal Sarto pun terpilih untuk menjadi paus berikutnya dan memilih untuk menyandang nama Pius X. Selama menjadi paus, Pius X melakukan banyak perubahan. Ia mengerahkan banyak tenaga untuk memperbarui liturgi dan melakukan revisi di Ibadat Harian Gereja.
Paus Pius X akhirnya wafat 20 Agustus 1914. Ia dibeatifikasi pada tahun 1951 dan dikanonisasi oleh Paus Pius XII pada tahun 1954. Pestanya kini dirayakan oleh gereja setiap tanggal 21 Agustus.
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |