Berpihak kepada yang Miskin dan Tersisih

 Andreas S. Pratama  |     21 Nov 2014, 22:02

Yesus adalah sosok yang dinubuatkan sebagai raja dan penyelamat yang akan memimpin umat Israel dan seluruh umat manusia. Predikat Yesus sebagai raja ini telah menyebar ke seluruh penjuru tanah Israel. Namun kenyataannya berlawananan dengan segala definisi soal raja. Yesus menanggalkan segala kemewahan. Ia lebih memilih untuk menunggangi seekor keledai yang erat dengan definisi kesederhanaan, ketimbang seekor kuda yang gagah saat hadir di kota Yerusalem. Tentu saja ini jauh dari gambaran masyarakat mengenai sosok "raja" yang serba megah dan penuh kemuliaan.

Predikat Yesus sebagai raja pun sempat dipertanyakan, karena sebagian masyarakat Yahudi mengalami miskonsepsi, sehingga mengalami penyalahartian. Pontius Pilatus yang tidak mengerti pun merasa penasaran dan bertanya: "Engkaukah raja orang Yahudi?". Pertanyaan Pilatus ini bia disebut sebagai lambang atas kesalahan dalam pemaknaan nubuat para nabi terdahulu.

Di kesempatan yang sama, Yesus pun menegaskan predikatnya kepada Pilatus bahwa Ia adalah Raja. Tetapi ada satu hal yang membuat Pilatus sedikit tersentak, ketika Yesus mengatakan bahwa Kerajaan-Nya bukan dari dunia ini. Tentu saja kalimat yang dikatakan Yesus menggambarkan bahwa Ia tidak berasal dari dunia ini, tetapi ini tak membuat Yesus memiliki status sosial yang lebih tinggi dibandingkan manusia biasa.

Yesus bersabda, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk aku." (Mat 25:40). Tuhan Yesus datang dan melayani dalam kesederhanaan dan kemiskinan, serta berpihak kepada yang miskin, kepada mereka yang berstatus paling hina. Dari sini Yesus pun ingin memberikan teladan bahwa kita harus hidup dalam kesederhanaan dan membantu mereka yang miskin, baik secara material juga spritual.

Mgr. Hadi Sumarta O. Carm sempat mengatakan dalam salah satu homilinya di tahun 2010, bahwa gelar Yesus sebagai raja bukanlah gelar secara duniawi (profan), tetapi menurut arti rohani. Kerajaan Yesus dibangun atas kasih, pelayanan, keadilan, rekonsiliasi, dan kedamaian. Sebagai bukti, Yesus selalu membantu orang-orang yang berkekurangan dan menyembuhkan mereka yang sakit di jalanan.

HR Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Alam Semesta jatuh di minggu terakhir dalam kalendarium liturgi, sebelum memasuki Masa Adven. Hari raya ini juga bisa dijadikan momen yang tepat untuk kita melakukan refleksi dan evaluasi. Apakah kita telah berpihak kepada yang miskin dan tersisih? Apakah karya perutusan kita telah berkembang dan berbuah, sehingga bermanfaat untuk diri sendiri, keluarga, dan juga orang lain yang ada di sekitar kita?

Hanya diri sendiri yang bisa menjawabnya.

Lihat Juga:

Tema Minggu (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi