Aku Lari ke Maria Ibuku

  20 May 2011, 21:49

Yesus yang terpaku di kayu salib melihat di bawah kaki salib-Nya berdiri Ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya, Yohanes. Sambil memandang ibu-Nya dengan lemah penuh kasih Yesus bersabda: "Ibu inilah anakmu" dan kepada Yohanes: "Anak, inilah ibu-mu" (Yoh 19: 25-27). Sejak saat itu Yohanes mewakili kita semua menjadi putra-putri Bunda Maria.

Aku Lari ke Maria Ibuku

Sungguh berbahagia karena kita memiliki dua ibu, ibu jasmani yang melahirkan kita dan Ibu Surgawi Maria yang selalu mendoakan dan melindungi kita dari Surga. Anak yang mengalami masalah biasanya lari mencari kenyamanan dalam diri ibu. Adakah yang menandingi kasih ibu? Seorang ibu akan mempertaruhkan segalanya untuk memberikan yang terbaik bagi buah hatinya. Begitu pula Ibu Surgawi akan memberi respon demi kebaikan kita.

Coba renungkan peristiwa ini. Matahari lagi bersinar dengan cerahnya di atas desa Kana. Ada resepsi pernikahan di sana. Pesta sedang ramai-ramainya ketika tiba-tiba seksi dapur panik persediaan anggur habis. Bunda Maria hadir di situ bersama Yesus dan para murid-murid-Nya. Bunda yang peka dan peduli mengetahui tuan rumah kehabisan anggur, memohon putra-Nya berbuat sesuatu. Kendati awalnya Yesus menolak tetapi berkat iman kepercayaan Maria, mujizat kasih terjadi air diubah menjadi anggur.

Bersyukurlah kita yang dianugerahi Bunda Surgawi yang penuh perhatian dan selalu menolong. Mohonlah bantuannya bila berada dalam kebimbangan dan tidak tahu jalan mana yang harus dipilih. Paus Yohanes Paulus II pernah bercerita bagaimana Bunda Maria menolongnya sewaktu beliau masih muda dalam hal menentukan pilihan hidup yaitu panggilan suci imamatnya. Bila keputusasaan yang berat, dendam masa lalu yang meresahkan, kebencian, kepahitan yang menghancurkan kedamaian jiwa, iman kepada Allah mulai luntur, ketidakpastian hidup, kegelisahan akan kematian, dsb. Berdoalah kepada bunda Maria yang akan memohon kepada Puteranya untuk menolong kita. Banyak kesaksian dari mereka yang berada dalam bahaya jiwa atau raga, diselamatkan oleh rahmat perlindungan Bunda Maria.

Mujizat di Kana bukan terjadi hanya sekali itu saja, tetapi tak terhitung banyaknya. Bukan lagi air menjadi anggur tetapi kebencian, ketakutan, kesedihan diubah menjadi kekuatan kasih, harapan, penghiburan dan damai batiniah. Maka jangan takut memohon pertolongan pada Bunda Maria yang akan memberi kita kekuatan dalam perjuangan hidup ini melawan godaan setiap hari. Sambil mengucapkan doa Salam Maria kita berjalan bersama Bunda Maria mengikuti jejak Yesus untuk sampai kepada Bapa dengan selamat. Amin.

(Elizabeth Iskandar)

Lihat Juga:

Tema Minggu (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi