Inkulturasi Mudahkan Umat Hayati Nilai Perayaan Ekaristi

  21 Jan 2017, 08:12

Perayaan tahun baru Imlek merupakan bagian dari tradisi masyarakat China, untuk mengawali sebuah tahun yang baru. Secara umum, perayaan ini mengandung nilai syukur atas segala rahmat yang telah diberikan pada tahun sebelumnya dan ungkapan pengharapan untuk kehidupan yang lebih baik selama satu tahun berikutnya.

"Secara khusus, dalam perkembangannya, perayaan ini menyertakan banyak versi kisah yang melatarbelakangi lahirnya perayaan, pernik-pernik simbolis yang dipakai untuk merayakan dan aktivitas sosial-kekeluargaan dalam merayakannya," ungkap Romo yang fasih berbahasa
Cina ini.

Inkulturasi liturgi Ekaristi bisa dimaknai sebagai upaya terus menerus untuk menghayati
nilai-nilai perayaan Ekaristi dalam budaya setempat. Tujuannya agar nilai-nilai perayaan Ekaristi bisa diungkapkan dengan lebih jelas melalui unsur-unsur budaya setempat dan sekaligus memudahkan untuk menghayatinya dalam kehidupan sehari-hari di tempat budaya tersebut dihidupi.

"Kalau dihubungkan dengan misa inkulturasi Imlek, pengertian ini bisa membantu kita untuk menghayati nilai perayaan Ekaristi yang dirayakan dalam perayaan tahun baru Imlek. Kita bisa mencoba terus menerus merefleksikan dan menemukan unsur-unsur perayaan tahun baru Imlek yang bersesuaian dengan nilai-nilai perayaan Ekaristi," jelas Romo yang cukup lama bertugas di negeri Cina ini.

Selanjutnya, dengan mengunakan nilai-nilai tersebut umat diajak semakin menghayati apa yang dirayakan dalam perayaan Ekaristi. Perayaan Ekaristi sendiri mengandung nilai perayaan puncak karya Allah menguduskan dunia, dan puncak karya manusia memuliakan Bapa lewat Kristus Putra Allah, dalam Roh Kudus.

Dengan memperhatikan nilai-nilai perayaan Ekaristi dan nilai-nilai perayaan tahun baru Imlek, diharapkan kita bisa menyelenggarakan perayaan Ekaristi dengan lebih baik dalam rangka merayakan perayaan tahun baru Imlek.

"Prinsipnya, pertama adalah kita ambil unsur-unsur budaya perayaan tahun baru Imlek yang memperkuat dan meneguhkan nilai-nilai yang kita rayakan dalam perayaan Ekaristi. Kedua, kita singkirkan unsur-unsur budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai perayaan Ekaristi," tambah Romo Jaya, mengakhiri pembicaraan.

Lihat Juga:

Tema Minggu (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi