Ketika Maria Diangkat sebagai Ratu Surga

 Rob. Purnomo  |     22 Aug 2016, 08:48

Peristiwa Mulia Rosario ke-lima berbunyi "Maria dimahkotai di Surga". Tentu, Anda pernah merenungkan peristiwa ini. Ini merupakan kelanjutan dari apa yang kita rayakan seminggu sebelumnya, yaitu Maria diangkat ke surga dengan mulia (peristiwa mulia yang ke-empat).

Ketika Maria Diangkat sebagai Ratu Surga

Sebagai awam, kita bisa membayangkan bahwa setibanya Maria di surga, segenap isi surga menyambutnya. Ini masuk akal lantaran Maria adalah ibu Yesus Raja Semesta Alam. Maria diberi tempat terhormat di surga, dimahkotai, dan disematkan gelar untuknya, Ratu Surga.

Dalam www.katolisitas.org, hal tersebut dijelaskan sebagai berikut. Dalam Perjanjian Lama, ratu kerajaan bukanlah istri sang raja, namun adalah ibu sang raja, yang disebut geḇiyrāh (ibu suri). Sebab di masa itu, raja dapat mempunyai lebih dari satu istri, sedang ia hanya mempunyai satu ibu. Geḇiyrāh ini dihormati bersama raja (lih. Yer 13:18), dan namanya dicantumkan bersama dengan setiap raja Yehuda (1 Raj 14:21, 15:9-10, 22:42; 2 Raj 12:2; 14:2; 15:2; 15:33; dst), yang merupakan keturunan Raja Daud.

Dalam kitab Raja- raja yang pertama, dikatakan bahwa Ratu Batsyeba menghadap Raja Salomo dan Raja memberikan tempat duduk/ tahta kepada bundanya di sebelah kanan-Nya (lih. 1 Raj 2:19). Kitab Mazmur juga mengisahkan adanya permaisuri yang berpakaian emas, berada di sebelah kanan sang Raja, yang mengacu kepada Kristus (lih. Mzm 45:10), yang tahtanya tetap untuk selama- lamanya (Mzm 45:7; lih. Luk 1:32-33).

Dengan demikian, gelar Bunda Maria sebagai Ratu Surga berhubungan dengan perannya yang istimewa dalam sejarah keselamatan, yaitu sebagai Bunda yang melahirkan Kristus Sang Raja Penyelamat umat manusia (lih. Luk 1:31-32).

Tulisan pendek ini tidak mungkin membahas secara mendalam tentang dogma yang rumit ini, tetapi bukankah yang penting adalah iman dan kepercayaan kita. Percaya adalah menerima tanpa mempertanyakan karena yang sumbernya memang patut dipercaya.

Marilah kita berlomba untuk mengamalkan iman kepercayaan kita dengan meneladani Maria, gadis sederhana yang dengan tulus penuh percaya berkata "Akulah hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanMu."

Lihat Juga:

Tema Minggu (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi