Semangat Injil, Semangat Amalkan Pancasila

 Sigit Kurniawan  |     20 Mar 2016, 11:43

Belakangan ini, kita tentu tidak asing dengan ungkapan "Kerahiman Allah Memerdekakan, Amalkan Pancasila." Logo dan kutipan tersebut saat ini terpampang di banyak gereja.

Semangat Injil, Semangat Amalkan Pancasila

Kutipan tersebut merupakan tema yang dipilih KAJ berdasarkan Arah Dasar (Ardas) KAJ periode 2016-2020. Cita-cita KAJ dalam ArDas tersebut berbunyi "Gereja KAJ sebagai persekutan dan gerakan umat Allah bercita-cita menjadi pembawa sukacita Injili dalam mewujudkan Kerajaan Allah yang Maha Rahim dengan mengamalkan Pancasila demi keselamatan manusia dan keutuhan ciptaan."

Apa hubungannya kerahiman Allah dengan pengalaman Pancasila? Kerahiman Allah telah memerdekakan manusia dari belenggu dosa. Kita tahu, rusaknya dunia saat ini diakibatkan oleh dosa-dosa manusia. Dosa-dosa itu mewujud dalam semakin tidak dihormatinya martabat manusia, kehidupan yang semakin egois, individualistik mau- pun konsumtif, konflik sosial, tawuran, korupsi, eksploitasi alam, diskriminasi, intoleransi, dan sebagainya.

Kita sekarang dipanggil untuk bersa- ma dengan orang-orang yang berkehen- dak baik untuk memulihkan kehidupan yang rusak oleh dosa-dosa tersebut. Caranya bagaimana? KAJ memilih semangat "Amalkan Pancasila" meng- ingat Gereja KAJ bagian tak terpisahkan dari Republik Indonesia yang berdasar Pancasila. Sementara, nilai-nilai yang diusung oleh Pancasila selaras dengan nilai-nilai Kerajaan Allah.

Panggilan mengamalkan nilai-nilai Pancasila menjadi panggilan menantang saat ini mengingat masih banyak pelanggaran atas nilai-nilai tersebut. Secara tegas, Gereja KAJ mengatakan salah satu sasaran prioritasnya adalah meningkatkan belarasa melalui dialog dan kerjasama dengan semua orang yang berkehendak baik untuk mewujudkan masyarakat yang adil, toleran, dan manusiawi, khususnya untuk mereka yang miskin, menderita, dan tersisih.

Ada banyak cara untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila ini. Misalnya, menjalin dialog dan kerjasama lintas kelompok beriman, bergotong-royong lintas kelompok etnis, dengan aneka kegiatan untuk pelayanan sosial, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

Umat juga dipanggil turut memperjuangkan keadilan sosial dan HAM, kususnya bagi kaum marjinal yang mengalami penyingkiran dan eksploitasi, seperti kelompok miskin kota, buruh, perempuan miskin, narapidana, penderita HIV/AIDS, LGBT, dan sebagainya. Selain itu, umat bisa ikut terlibat aktif dalam kehidupan gotong royong dan berdemokrasi, dari tingkat RT/RW. Nah, bagaimana dengan Paroki MBK?

Lihat Juga:

Tema Minggu (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi