Santo Polikarpus, Uskup Dan Martir (23 Februari)
18 Feb 2011, 14:56
Santo Paulus menulis: "Akar dari kejahatan ialah cinta pada uang." Lanjutnya: "Di akhir zaman ini orang suka mencintai dirinya sendiri dan mau menjadi hamba uang." Yudas Iskariot, murid dan bendaharawan Yesus. Tergiur akan uang sehingga mau menjual Yesus dengan tiga puluh keping perak saja. Orang yang bisa mencelakakan kita, biasanya berada tak jauh di sekitar kita. Waktu memimpin revolusi Che Guevara menghimbau agar "orang tak percaya begitu saja, bahkan tidak pada bayanganmu sendiri."
Seorang hamba uang jugalah yang melaporkan keberadaan Polikarpus bersembunyi. Ia ditangkap dan ditawan di rumah seorang petani dusun di luar kota Smyrna (Turki). Polikarpus segera dihadapkan kepada prokonsul dari penjajah Romawi. Penguasa dunia meminta Polikarpus untuk menyangkal imannya, menghujat Yesus dan mau menyembah dewa-dewa Romawi: "Bersumpahlah demi roh pelindung kaisar. Kutuklah Yesus!"
Dengan tegas Polikarpus menolak: "Sudah 86 tahun saya mengabdi Kristus, dan tidak pernah saya alami bahwa Kristus berbuat salah kepadaku. Bagaimana mungkin saya harus mengkhianati Raja dan Penyelamatku." Yesus selalu menghibur: "Bertahanlah dan tegaklah dalam imanmu; cintailah sesamamu; berbelas kasihanilah kepada sesamamu dan bersatulah dalam kebenaran."
Prokonsul, penguasa Romawi itu, merah padam wajahnya karena merasa dipermalukan di depan umum. Rakyat kebanyakan yang memenuhi stadion menuntut nyawa Polikarpus yang telah merendahkan dewa-dewa kafir. Polikarpus dijatuhi hukuman bakar. Polikarpus berdoa sambil merentangkan tangannya. Ia menghembuskan nafasnya ditengah kobaran api sebagai korban bakaran.
Berita kematiannya cepat tersebar luas dan ada selebaran: "Kristus, kita sembah karena Dia adalah Putra Allah. Para martir kita sayangi sebagai murid Kristus karena imannya yang setia kepada Kristus, Raja danTuhan kita, sampai tetes darah penghabisan."
Di atas makam Polikarpus terukir indah: "Dirimu kami cintai melebihi berlian, kami sayangi melebihi emas permata dan kami baringkan tubuhmu yang suci di tempat yang layak bagimu. Nanti, di tempat ini, kami ingin berkumpul dan bergembira untuk merayakan ulang tahun wafatmu sebagai martir Kristus yang jaya."
Hal ini jadi pelajaran bagi kita, agar ditengah aksi aniaya dan kekerasan, kita tidak menyerahkan iman kita yang telah ditebus oleh darah Yesus yang mulia di Kalvari. Kita tidak boleh menyangkal Yesus di mata dunia, supaya Yesus tidak menyangkal kita di hari penghakiman.
(Tomas Samaria)- dari berbagai sumber
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |