Doa Rosario Penuh dengan Mukjizat
Andreas S. Pratama | 12 Oct 2014, 05:48
Rosario memiliki makna lain, yaitu "Mahkota Mawar". Istilah ini berawal dari sebuah pernyataan yang diucapkan oleh Bunda Maria lewat penampakan kepada beberapa orang bahwa setiap kali kita mendaraskan satu doa Salam Maria, maka kita memberikan kepada Bunda Maria sekuntum mawar yang indah. Lalu setiap kita mendoakan sebuah doa Rosario, maka kita memberikan kepadanya sebuah mahkota mawar.
Mawar sering diartikan sebagai ratu dari semua bunga. Oleh karena itu, Rosario bisa disebut sebagai ratu dari semua devosi yang pada akhirnya membuat doa ini sebagai devosi terpenting di tengah umat Katolik. Rosario dianggap sebagai doa yang sempurna karena di dalamnya terkandung warta keselamatan yang mengagumkan. Doa Rosario sendiri diwariskan oleh Santo Dominikus, pendiri dari Ordo Para Pengkotbah, yang menerimanya langsung dari Bunda Maria. Pada saat itu, Bunda Maria datang langsung kepada St. Dominikus saat ia sedang mengasingkan diri di sebuah hutan, dekat kota Toulouse, Perancis. Ia berdiam di hutan, demi meredam kaum bidaah Albigensia yang telah meracuni pikiran kaum Katolik.
Di dalam hutan itu, ia berdoa tanpa henti, hingga sakit parah. Pada saat itulah Bunda Maria hadir didampingi oleh tiga Malaikat, lalu berkata "Aku mau mengetahui bahwa dalam peperangan semacam ini, pelantak yang ampuh itu ialah doa Salam Malaikat.
Namun latar belakang penetapan hari raya Santa Perawan Maria Ratu Rosario memiliki kisah yang tak kalah menarik. Pada tanggal 7 Oktober 1571, terjadi sebuah pertempuran armada laut yang dahsyat di Laut Tengah, dekat pantai Yunani. Tempat tersebut bernama Lepanto. Turki pada saat itu memiliki angkatan laut yang paling kuat di bawah pimpinan Halifasha. Sebelum pertempuran ini meletus, para serdadu Turki telah menyerang semua pelabuhan Katolik di Eropa. Paus Pius V pada saat itu menyerukan supaya semua orang Katolik di Eropa bersatu dan bertahan terhadap serangan armada Halilfasha. Setelah itu, Paus menunjuk Don John dari Austria menjadi komandan armada gabungan Eropa yang akan menghadapi armada Turki.
Don John pada saat itu dikenal sebagai sosok yang memiliki kepercayaan kuat kepada Bunda Maria dan terus-menerus mendaraskan doa devosi kepadanya. Ketika para tentara Katolik naik ke kapal untuk diberangkatkan ke medan perang, masing-masing dari mereka diminta untuk menggenggam rosario di tangan kanan dan senjata di tangan kiri. Pada saat itu, Paus Pius V menyadari bahwa pasukan orang-orang Katolik tidak akan mampu mengalahkan Turki yang memiliki serdadu tiga kali lipat lebih banyak. Karena itu, Bapa Suci meminta agar seluruh penduduk Eropa berdoa rosario selama 24 jam terus-menerus.
Tepat pada tanggal 7 Oktober 1571, pertarungan pun dimulai pada pukul 11.30. Kedua armada laut mulai bertempur. Ketika pertempuran berlangsung semakin sengit, tiba-tiba mukjizat pun terjadi. Angin laut berubah arah dan menguntungkan pihak armada Katolik. Pasukan Turki yang berjumlah lebih banyak justru berhasil dipukul dan mengakibatkan sang pemimpin Halifasha tewas.
Berkat kemenangan ini, maka Paus Pius V menetapkan bahwa tanggal 7 Oktober adalah hari pesta Santa Maria Ratu Rosario. Kemudian Paus Klemens IX (1667-1669) mengukuhkan pesta ini bagi seluruh gereja di dunia, lalu Paus Leo XIII (1878-1903) meningkatkan nilai pesta ini dengan menetapkan seluruh bulan Oktober sebagai Bulan Rosario untuk menghormati Bunda Maria.
(Andreas S. Pratama)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |