St. Benediktus, Pemimpin Disiplin Nan Bijaksana
15 Jul 2015, 17:24
Santo Benediktus dilahirkan sekitar tahun 480 di kota Nursia, Italia. Tak ada data yang lengkap mengenai kehidupannya di masa-masa awal. Semua berita tentang kehidupan St. Benediktus diketahui dari buku "Dialog" karya Paus Gregorius Agung yang ditulis 50 tahun setelah kematian St. Benediktus. Lewat beberapa riset, St. Benediktus digambarkan sebagai pribadi yang ramah, bijaksana, dan penuh pengertian. Ia juga terlihat sebagai sosok yang amat displin dan moderat dalam hal doa, kerja, pewartaan, makanan, waktu istirahat, dsb.
Menurut kumpulan catatan itu, St. Benediktus dikenal sebagai seorang pendiri cara hidup monastik di Eropa Barat. Ia meninggalkan kehidupan duniawi dan menjadi seorang pertapa dan mendirikan sebuah ordo religius yang disebut dengan nama Ordo Benediktus. Namun ordo tersebut bukanlah sebuah "ordo" yang sebagaimana lazimnya dipahami sebagian besar orang, melainkan lebih kepada sebuah tarekat atau federasi kongregasi biara-biara Benediktin.
Pada suatu ketika, St. Benediktus mendapatkan sebuah penawaran (permintaan lebih tepatnya) untuk menjadi pemimpin dari sebuah biara di dekat gua pertapaannya. Permintaan itu ia terima dengan senang hati dan dirinya pun disambut oleh para anggota biara. Namun St. Benediktus melihat sebuah kenyataan yang pahit. Ia melihat para biarawan di biara tersebut tidak menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai seorang biarawan. Mereka tidak disiplin dalam hal apa pun dan tidak mampu menjadi contoh bagi umat Katolik.
Akhirnya St. Benediktus pun berusaha untuk membuat perubahan. Sayang tak semua biarawan setuju akan hal tersebut. Mereka yang kontra pun melakukan perlawanan terhadap St. Benediktus, bahkan ada yang ingin meracuninya. Menerima perlakuan seperti itu, ia pun kecewa dan mengundurkan diri dari biara. St. Benediktus lebih memilih untuk kembali ke gua pertapaannya di Subiako. Di sana ia mengumpulkan para pengikut dan membentuk 12 kelompok pertapa. Mereka memulai hidup Cenobitik, sebuah komunitas pria yang mengabdikan diri pada kehidupan religius.
Melihat perkembangan pertapaan yang begitu pesat, seorang bangsawan Roma memberinya sebidang tanah di dekat kota Kasino yang terletak di kaki gunung dan sangat subur, kira-kira 30 mil dari Subiako. Di tanah tersebut St. Benediktus mendirikan sebuah gereja dan biara yang dipersembahkan kepada St. Yohanes Pembaptis. Gereja tersebut saat ini dikenal dengan nama gereja Monte Kasino, gereja yang sempat hancur akibat Perang Dunia II dan baru diketemukan kembali pada tahun 1950.
Pencapaian terbesar St. Benedictus tentu saja adalah "Peraturan St. Benediktus" yang disusunnya kira-kira pada abad ke-6. Peraturan tersebut berisi hukum-hukum tertulis bagi para rahib yang hidup bersama dalam suatu komunitas di bawah otoritas seorang abbas (pemimpin sebuah biara, biasanya rohaniwan). Sejak abad ke-7, kitab ini turut diadopsi oleh komunitas-komunitas biarawati.
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |