Forgive and Love Again
F.X.T Pranadi | 11 Mar 2017, 11:38
'Forgive & Love Again', demikian tema rekoleksi dua hari yang berlangsung di Aula SMAK Sang Timur (4-5/3/2017). Pada flyer rekoleksi yang disebar oleh Panitia, ada gambar Yesus Kristus yang tersalib. Yang menarik adalah salib tempat Yesus tergantung itu tampak tidak biasa. Ada dua 'benda aneh' tampak menempel pada palang salib itu. Tidak banyak orang yang tahu mengapa ada salib yang seperti itu. Semua itu menjadi jelas saat mengikuti rekoleksi ini.
Rekoleksi yang diselenggarakan oleh Komunitas Marriage Encounter (ME) bekerjasama dengan Seksi Kerasulan Keluarga (SKK) ini dibawakan oleh seorang Pastor bersama tiga pasang suami-isteri; yaitu Romo Susilo Nugroho CP dan pasutri Elly-Rusli, Acu-Pocky dan Baby-Lucas. Tim yang luar biasa ini membahas bagaimana seseorang berbuat kesalahan, dosa terhadap orang lain dan bagaimana orang memaafkan, mengampuni kesalahan seseorang. Juga memaparkan bagaimana kesalahan, dosa itu merusak tatanan relasi seseorang dengan yang lain. Dipaparkan juga usaha untuk melakukan pemaafan, pengampunan dan memulihkan kembali relasi yang rusak itu. Relasi antar seseorang dengan lainnya, dibahas dalam tiga sesi di hari pertama. Masalah di dalam keluarga, antar suami dan isteri dikupas tuntas di hari kedua.
Menarik juga saat dikatakan secara umum adanya 'salah kaprah' (mis-conception) yang bisa menjadi hambatan untuk mengampuni. Salah satunya adalah anggapan bahwa "Jika kita benar-benar mengampuni, maka kita melupakan sakit hati". Seolah-olah kalau luka sudah sembuh, maka bekas lukanya tidak ada lagi. Dengan adanya anggapan itu maka akan menjadi hambatan seeorang untuk melakukan pengampunan, karena merasa akan tidak dapat melupakan sakit hati. Dengan lugas, presenter pun meluruskan mis-conception ini. Ada sepuluh salah kaprah umum dikupas dalam acara ini yang 'enak disimak dan perlu'.
Tidak kurang dari lima sesi yang dibawakan dalam rekoleksi ini. Tiga sesi di hari pertama dan dua sesi lagi di hari kedua dari pagi sampai Sabtu sore yang kemudian ditutup dengan Misa Kudus. Semua pemaparan yang disampaikan selalu disertai dengan dasar biblisnya. Sedemikian secara tidak langsung peserta pun diajak makin akrab dengan Kitab Suci.
Agak di luar perkiraan panitia, yang mendaftar untuk turut dalam rekoleksi ini cukup banyak yaitu sekitar 120-an orang. Yang termuda ada OMK berusia 25 tahun dan yang paling senior pasutri sekitar 75 tahun. Apabila di kemudian hari diadakan rekoleksi sejenis dan ada subsidi silang dari paroki, bisa dipastikan jumlah ini akan lebih banyak lagi. Semua acara berjalan dengan lancar dan tertib walau acara yang terbagi atas lima sesi itu begitu padat. Sedemikian padat sehingga acara makan siang berupa nasi kotak pun dilakukan di dalam acara kelompok dan tidak ada sesi khusus makan siang. Selain Panitia yang bekerja dengan amat baik, tidak dilupakan pula peran para peserta yang tertib dan tekun mengikuti rekoleksi yang memang menarik ini. Walau di hari pertama acara berlangsung sampai malam hari, keesokan paginya pada hari kedua, jumlah peserta sama sekali tidak surut.
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |