Menjadi Roti dan Minuman untuk Orang Lain
Andreas Pratama | 8 Jun 2015, 09:54
Pernah ada sebuah pengalaman ketika penulis secara tidak sengaja bertemu dengan seorang teman lama. Ia adalah penganut agama "tetangga" yang jujur penulis sendiri lupa apa nama denominasinya. Setelah berbicara ngalor-ngidul, tiba-tiba pembicaraan lepas kangen tersebut sampai ke topik pembahasan iman.
Sang kawan bertanya: "Lo yakin kalo Tuhan selalu ada di hati lo?". Ada rasa kaget ketika penulis mendengar pertanyaan tersebut. Tetapi entah dapat ilham dari mana, penulis dengan cepat menjawab: "Yakin, karena setiap minggu gue nerima Tubuh dan Darah Kristus."
Setiap minggu, kita mengikuti Misa. Di sana, kita ikut di dalam sebuah pengalaman mistik di mana roti dan anggur berubah menjadi tubuh dan darah Kristus lewat Sakramen Ekaristi. Roti/hosti yang telah berubah menjadi tubuh Kristus akan larut di dalam mulut, masuk ke dalam setiap pembuluh darah, dan mengalir di sekujur tubuh kita. Yesus tak hanya berada di dalam hati kita, tetapi juga di seluruh organ-organ tubuh kita.
Seperti yang tertulis di Injil Yohanes 1:14: "Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran." Yesus adalah roti yang datang dari surga. Ia tidak datang untuk mengenyangkan kita secara fisik, tetapi secara rohani. Ia datang untuk menghilangkan kelaparan abadi.
Kita diundang untuk hadir di dalam perjamuan kudus-Nya, perjamuan yang Ia lakukan sesaat sebelum diserahkan kepada para penguasa untuk dihukum mati. Roti yang diberikan Yesus tidak sama dengan roti yang diberikan Musa kepada bangsa Israel dalam perjalanan mereka dari Mesir menuju Yerusalem.
Kita percaya bahwa kita menerima tubuh dan darah Kristus. Oleh karena itu, kita pun harus selalu mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh. Mgr. F. X. Hadisumarta O.Carm di dalam salah satu homilinya mengatakan: "Menerima Ekaristi adalah menerima Kristus, Tubuh dan Darah-Nya, yang membagikan diri-Nya. Maka kita yang menerima-Nya harus bersedia pula membagikan diri kepada sesama. Atau dengan bahasa Yesus: kita harus bersedia pula menjadi roti dan minuman untuk orang lain."
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |