Masihkah Bumi Disebut Ibu

  2 Mar 2012, 17:07

Tanggal 8 Maret nanti adalah perayaan Hari Perempuan Sedunia. Tahun 2012 ini International Women's Day (IWD) mengambil tema Connecting girls, inspiring futures. Sedangkan PBB menggunakan tema 'Empower Rural Women - End Hunger and Poverty'.

Masihkah Bumi Disebut Ibu

Berdasarkan kenyataan bahwa tidak mungkin mencipta perdamaian, keamanan, dan kemajuan sosial jika masih ada hak-hak manusia yang dilanggar. Singkatnya selama mayoritas perempuan masih ditimpangkan, maka IWD harus terus diperingati.

Pada satu sisi hubungan gender menjadi suatu persoalan tersendiri, padahal secara fakta persoalan emansipasi kaum perempuan masih belum mendapat tempat yang sepenuhnya bisa diterima.

Secara konsep emansipasi telah diterima akan tetapi konsekuensi dari pelaksanaan emansipasi itu sendiri masih belumlah seideal yang diharapkan. Kaum perempuan diberi kebebasan untuk memperoleh pendidikan dan kesempatan untuk bekerja tetapi mereka tetap saja diikat dengan norma-norma patriarkhi yang relatif menghambat dan memberikan kondisi yang dilematis terhadap posisi mereka.

Pemberdayaan perempuan di desa memang terkait dengan kelaparan dan kemiskinan. Rendahnya pengeluaran keluarga akan berdapak pada rendah partisipasi penduduk perempuan terhadap pendidikan. Asumsi kunonya, 'perempuan disekolahkan tinggi-tingginya ujungnya, toh, berakhir di rumah dan di dapur'. Oleh karena itu yang lebih di utamakan adalah pendidikan anak laki-laki.

Belum lagi sejak 1998 upah buruh perempuan di desa menurun dari tahun ke tahun. Kecenderungan penurunan terjadi hampir di semua provinsi. Kondisi itu diduga terkait dengan krisis ekonomi yang terjadi sejak 1997 yang menyebabkan banyaknya pemutusan hubungan kerja yang lebih banyak terjadi pada pekerja perempuan.

Di sisi lain kaum perempuan dibolehkan bekerja dengan catatan hanya sebagai penambah pencari nafkah keluarga sehingga mereka bekerja dianggap hanya sebagai "working for lipstic" belum lagi kewajiban utama mengasuh anak dibebankan sepenuhnya kepada perempuan.

Secara kenyataan saja emansipasi masih menemukan persoalan tersendiri, apalagi gender yang merupakan konsepsi yang sangat mengharapkan kesetaraan hubungan yang serasi dan harmonis antara kaum perempuan dengan kaum pria.

Entah apa yang terjadi kenapa ketimpangan masih terjadi, padahal bumi adalah simbol 'Ibu'. Yang melahirkan, menyusui, dan yang membesarkan penghuninya. Masihkah layakkah kita menyebut bumi sebagai Ibu, ketika penghuninya masih memandang perempuan dengan sebelah mata.

(Mazmoer)

Lihat Juga:

Tema Minggu (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi