Di Bulan Mei, Rahmat Tuhan Turun Atas Kita

 Andreas S. Pratama  |     3 May 2015, 04:57

Di negara-negara empat musim, bulan Mei bisa disebut sebagai bulan yang menyenangkan. Setelah menjalani musim dingin yang cukup "menyiksa", akhirnya para makhluk hidup bisa keluar dari sarangnya dan menikmati awal dari musim panas. Hewan-hewan berhenti berhibernasi dan kembali aktif mencari makan, sedangkan tumbuh-tumbuhan mulai memperlihatkan keindahan bunga-bunganya dan menawarkan sebuah pemandangan yang amat sedap dipandang mata.

Di Bulan Mei, Rahmat Tuhan Turun Atas Kita

Atas dasar hal tersebut, bulan Mei dianggap sebagai awal dari kehidupan yang baru. Anggapan ini pun pada akhirnya sering dikaitkan dengan Bunda Maria yang memiliki sebutan sebagai "Hawa Baru", ibu dari segala yang hidup (bdk. Kej. 3:20). Devosi mengkhususkan bulan Mei sebagai bulan Maria sendiri diperkenalkan sejak akhir abad ke-13, namun praktik ini baru menjadi populer di kalangan para Jesuit di Roma pada sekitar tahun 1700-an dan baru menyebar ke seluruh Gereja.

Praktik mendedikasikan bulan Mei kepada Bunda Maria dipopulerkan oleh ensiklik Rosario yang dikeluarkan oleh Paus Leo XII awal 1883 dan diakhiri tahun 1889, dimana Paus menulis 12 ensiklik tentang dan 5 surat apostolik tentang Rosario. Catholic Encyclopedia menjelaskan tentang asal-usul bulan Mei sebagai bulan Maria: "Awalnya dimulai dari seoarang Imam Yesuit di Roma, Romo Latomia dari Serikat Yesuit di Roma, dimana ia bersumpah pada akhir abad 18 untuk menjadikan bulan Mei sebagai [bulan] devosi kepada Bunda Maria untuk menetralkan imoralitas dan rasa kurang percaya terhadap agama [baca: Gereja Katolik] yang dilakukan oleh para muridnya. Praktik tersebut kemudian menyebar ke college Yesuit lainnya dan hampir ke setiap Gereja Katolik ritus Latin. Inilah awal mula Mei dijadikan devosi kepada Bunda Maria." (Catholic Encyclopedia, "Special Devotions for Months")

Bulan Mei sendiri diperingati sebagai bulan Maria (berbeda dengan bulan Oktober yang memperingati Bunda Maria diangkat sebagai Ratu Rosario), untuk memperingati kunjungan Maria ke rumah Elizabeth saudaranya. Peristiwa ini dipandang sebagai salah satu peristiwa terpenting di dalam kisah penyelamatan Yesus. Kunjungannya kepada Elizabeth merupakan pewartaan kabar gembira sekaligus perjumpaan iman, karena Elizabeth menyambutnya dengan salam khusus dan bayi yang dikandungnya melonjak kegirangan (bdk. Luk. 1:43-44).

Paus Paulus VI dalam ensikliknya (the Month of Mary) mengatakan: "Bulan Mei adalah bulan di mana devosi umat beriman didedikasikan kepada Bunda Maria yang terberkati," dan bulan Mei adalah kesempatan untuk "penghormatan iman dan kasih yang diberikan oleh umat Katolik di setiap bagian dunia kepada Sang Ratu Surga. Sepanjang bulan ini, umat Kristen, baik di gereja maupun secara pribadi di rumah, mempersembahkan penghormatan dan doa dengan penuh kasih kepada Maria dari hati mereka. Pada bulan ini, rahmat Tuhan turun atas kita."

Lihat Juga:

Tema Minggu (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi