Peperangan Batin (Roma 8. 26-28; Yoh. 3.19-20)
28 Jan 2011, 21:36
Manusia seringkali mengalami peperangan dalam batinnya, antara perasaan telah melakukan hal yang benar dan perasaan telah melakukan hal yang salah. Contoh, para perajurit yang diperintahkan untuk berperang. Akibat pertempuran selalu ada korban berupa mayat yang bergelimpangan. Manusia seringkali mengalami peperangan batin, sebagai prajurit ia melakukan hal yang benar, melaksanakan perintah untuk sesuatu yang dibela, tetapi disisi lain ia merasa melakukan hal yang salah, merasa membunuh sesamanya. Memang, tidak semua orang mempunyai rasa ini.
Beruntunglah bagi mereka yang mempunyai rasa bersalah, merasa telah melakukan hal yang tidak benar. Ini berarti mereka mempunyai rasa malu dan takut. Golongan yang merasa tindakannya selalu benar mungkin berpikir apa yang dilakukannya merupakan kebajikan. Sedangkan orang lain merasa tindakan orang yang selalu merasa benar itu salah dan keterlaluan. Apabila berkepanjangan, perasaan demikian bisa menyebabkan depresi, trauma, atau bingung, tidak tahu lagi apa yang seharusnya dikerjakan. Contoh yang popular adalah kebiasaan merokok. Perbuatan ini dapat meningkatkan kreatifitas, ketenangan, namun disisi lain merokok membahayakan kesehatan.
Begitulah manusia. Manusia memang diciptakan menyerupai Tuhan tetapi tidak dapat bertindak seperti Tuhan. Manusia penuh dengan kelemahan. Harus dijaga jangan sampai setiap bangun pagi membawa sampah perasaan bersalah hari kemarin. Kalau hal ini terjadi, akan timbul perasaan menyalahkan dan menangisi diri sendiri. Padahal, kita harus melangkah maju, menjadi diri sendiri, walaupun melakukan banyak kesalahan. Sehingga kita dapat menikmati hidup dengan menerima ROH KUDUS yang bekerja dalam diri kita, yaitu kita yang mempunyai jiwa yang lemah. Karya Roh Kuds dalam diri kita yang lemah akan menguatkan kita sehingga kita dapat berbuat kebaikan dan membawa berkar bagi orang lain.
(Dadang Rochiyat - Lingkungan Ignasius Loyola / Wilayah XII)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |