Allah Lebih Dari Nyawa Sendiri
28 Jan 2011, 21:26
Setiap makhluk hidup pasti mempunyai naluri untuk menyelamatkan nyawanya. Saat menghadapi bahaya, mereka segera bergerak untuk melindungi dan menyelamatkan nyawanya. Mereka bersedia mengeluarkan segenap kemampuan dan harta bendanya demi melindungi nyawanya. Nyawa sangat berharga, kehilangan nyawa berarti mati. Segalanya akan dikorbankan demi mempertahankan nyawa.
Pemikiran untuk menyelamatkan nyawa juga dipahami oleh murid Yesus dengan pola pikir duniawi yaitu berdasarkan kehendak dan keinginan pada murid sendiri. Tidak mungkin Yesus yang adalah Allah akan menderita dan kehilangan nyawa-Nya. Murid-murid tidak bisa menerima kenyataan apabila Yesus harus menderita dan mati. Mereka merindukan Mesias yang berkuasa, yang menang atas bangsa Romawi sehingga bisa menguasai seluruh dunia.
Kenapa Yesus mau menyerahkan nyawa-Nya? Bukankah itu menjurus ke arah tindakan bunuh diri? Akan tetapi, apa yang dipikirkan Tuhan, kontras, berbanding terberbalik dengan apa yang dipikirkan manusia. Sebagai Allah dalam rupa manusia, Yesus mengekang diri-Nya untuk menggunakan kuasa keilahian-Nya secara bebas. Yesus hidup sebagai manusia dan mengalami kematian yang paling menyakitkan di atas kayu salib untuk menggenapi rencana keselamatan dari Allah. Itulah penyangkalan diri yang terbesar sepanjang sejarah hidup manusia. Oleh karena itu Yesus mengingatkan agar siapapun yang mau mengikuti-Nya hendaklah memiliki kemampuan untuk menyangkal diri dan memikul salib.
Menyangkal diri dan memikul salib berarti mengorbankan kepentingan diri sendiri serta mengutamakan Allah lebih dari nyawanya sendiri. Menyangkal diri dan memikul salib bukan sekedar mengalahkan ego dan kesenangan pribadi, melainkan mau menyalibkan keinginan dan nafsu pribadi, bersedia mempertaruhkan nyawa demi kemuliaan Tuhan.
Jika Santo Paulus mengatakan "Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan," apakah saya masih memilih mempertahankan nyawa demi ambisi memperoleh harta duniawi? Atau mau menyerahkan nyawa untuk kemuliaan-Nya?
(Joni - MBR 4 / Wilayah VII)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |