Lagi Tentang Sejarah Bulan Maria
27 May 2011, 09:27
Mei dan Oktober merupakan bulan-bulan bagi Gereja Katolik secara khusus menghormati Maria. Mungkin sebagai umat katolik kita bertanya-tanya mengapa bulan untuk berdevosi kepada Maria dilaksanakan pada bulan Mei dan Oktober. Semoga tulisan ini bisa membantu menjawab pertanyaan di atas.
Bulan Mei sering dikaitkan dengan permulaan kehidupan, karena pada bulan Mei di negara-negara empat musim adalah musim semi atau musim kembang. Maka bulan ini dihubungkan dengan Bunda Maria, yang menjadi Hawa yang Baru. Hawa sendiri artinya ibu dari semua yang hidup, "mother of all the living" (Kej 3: 20).
Bulan Mei sebagai bulan khusus menghormati Maria pertama kali diperkenalkan pada akhir abad ke 13. Namun praktek ini menjadi populer di kalangan para Jesuit di Roma baru sekitar tahun 1700-an, yang kemudian menyebar ke seluruh Gereja. Cerita lainnya adalah pada tahun 1809, Paus Pius VII ditangkap oleh para serdadu Napoleon, dan dipenjarakan. Di dalam penjara Paus memohon dukungan doa Bunda Maria agar ia dapat dibebaskan dari penjara. Paus berjanji bahwa jika dibebaskan ia akan mendedikasikan perayaan untuk menghormati Bunda Maria. Lima tahun kemudian pada tanggal 24 Mei Bapa Paus dibebaskan dan dapat kembali ke Roma. Tahun berikutnya ia mengumumkan hari perayaan Bunda Maria Penolong umat Kristen.
Demikianlah devosi kepada Bunda Maria semakin dikenal dan ketika Paus Pius IX mengumumkan dogma "Immaculate Conception/ Bunda Maria yang dikandung tidak bernoda" pada tahun 1854, devosi bulan Mei sebagai bulan Maria telah dikenal oleh Gereja universal. Paus Paulus VI dalam surat ensikliknya, the Month of Mary berkata, "Bulan Mei adalah bulan di mana devosi umat beriman didedikasikan kepada Bunda Maria yang terberkati dan bulan Mei adalah kesempatan untuk penghormatan iman dan kasih yang diberikan oleh umat Katolik di setiap bagian dunia kepada Sang Ratu Surga." Sedangkan penentuan bulan Oktober sebagai bulan Rosario berkaitan dengan pertempuran di Lepanto pada tahun 1571 di mana negara-negara Eropa diserang tentara kerajaan Ottoman. Agama Kristen dan terdapat ancaman genting saat itu bahwa agama Kristen akan punah di Eropa. Jumlah pasukan Turki telah melampaui pasukan Kristen di Spanyol, Genoa dan Venesia. Menghadapi ancaman ini Don Juan (John) dari Austria, komandan armada Katolik berdoa rosario memohon pertolongan Bunda Maria. Demikian juga umat Katolik di seluruh Eropa berdoa rosario untuk memohon bantuan Bunda Maria di dalam keadaan gawat ini. Pada tanggal 7 Oktober 1571, Paus Pius V bersama dengan banyak umat beriman berdoa rosario di basilika Santa Maria Maggiore.
Dalam situasi genting itu sejak subuh sampai petang doa rosario tidak berhenti didaraskan di Roma untuk mendoakan pertempuran di Lepanto. Walaupun tampak mustahil, pada akhirnya pasukan Katolik menang pada tanggal 7 Oktober. Kemudian, Paus Pius V menetapkan peringatan Rosario dalam Misa di Vatikan setiap tanggal 7 Oktober. Kemudian penerusnya, Paus Gregorius XIII, menetapkan tanggal 7 Oktober itu sebagai Hari Raya Rosario Suci. Pada tahun 1883 dalam ensikliknya "Supremasi Apostolatus", Paus Leo XIII menetapkan bulan Oktober sebagai bulan Rosario bagi semua Gereja Kristen Katolik. Pada tahun 1885 Paus ini bahkan mengatakan bahwa umat dapat memperoleh indulgensi dengan berdoa Rosario pada bulan Oktober.
(Antonius Lestyo Haryanto, Paroki St. Kristoforus Grogol. Dari berbagai sumber)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |