Menghalau Setan, Teroris Pemicu Dosa
25 Feb 2011, 23:23
Menghalau setan atau eksorsisme sebenarnya bagian tidak terpisahkan dari pewartaan Yesus mengenai Kerajaan Allah. Gereja mengakui adanya setan, teroris pemicu dosa yang senantiasa berusaha menghalangi kedatangan Kerajaan Allah. Hidup kita di dunia senantiasa dalam peperangan melawan pengaruh setan - jatuh dalam perbudakan setan atau dibebaskan dalam Kristus Kita memiliki kuasa sejati untuk mengusir roh jahat melalui kuasa dan teladan Kristus.
Kata eksorsisme berasal dari kata Latin exorcizase yang berarti menghalau/mengusir. Tuhan kadang-kadang membiarkan jiwa-jiwa tertentu mengalami ujian khusus ketahanan rohani, tetapi yang lebih sering terjadi adalah orang membuat dirinya rentan dirasuki setan dengan bermain-main dengan sihir, black magic, praktek satanisme atau akibat kutukan/santet dari tukang sihir.
Pastor Gabriele Amorth, ditahbiskan imam 1954, resmi menjadi eksorsis sejak 1985 dan menulis buku Memoirs of an Exorcist telah menghalau setan dalam lebih dari 70.000 kasus. Yesus dalam Markus 5: 1-20 juga memperlihatkan kuasanya dalam menghalau setan dan roh jahat pekuburan dari orang Gerasa.
Bukan sedikit, tetapi legion yang dalam pengertian masa itu dapat berjumlah antara 2000 sampai 6000, semuanya diusir ke dalam 2000 babi. Betapa besar kapasitas manusia menampung setan pemicu dosa dan kejahatan.
Bayangkan, satu babi saja tidak tahan terhadap maksimum tiga setan, tetapi manusia? Tak mengherankan betapa besar dosa dan kejahatan yang dapat dilakukan manusia. Tetapi Yesus Tuhan kita, mahakuasa. Bukan hanya tuan atas setan, juga tuan atas laut dan badai saat murid-muridnya nelayan berpengalaman tak berdaya mengatasinya (Mrk. 4: 35-41), tuan atas penyakit cukup dengan menjamah jubah-Nya - seperti pada perempuan sakit pendarahan 12 tahun tak tersembuhkan, bahkan tuan atas kematian dengan membangkitkan anak perempuan Yairus kepala rumah ibadat dari kematian (Mrk 5: 21- 43) - semuanya dilakukan berturut-turut.
Tak terbatas apa yang mampu Tuhan Yesus perbuat bila kita menaruh kendali hidup kita di tangan-Nya. Saul dari Tarsus dengan agenda penghancuran pengikut-pengikut Yesus dijadikannya Paulus Rasul yang amat gigih, Simon Petrus, nelayan kasar, bodoh, pengutuk, diubah-Nya jadi Petrus di atas mana didirikan Gereja-Nya. Hanya Yesus jalan, kebenaran dan hidup. Menurut kanon gereja Katolik nomor 1172, imam diberi kuasa untuk menghalau setan, dan eksorsisme sederhana dilakukan Gereja dalam pembaptisan, tetapi eksorsisme lebih berat umumnya dilakukan imam terpilih yang mendapat wewenang khusus dari uskup. Setan ada yang merasuki imam, uskup serta pelbagai pejabat gereja, hingga pelbagai perbuatan aib juga ada yang dilakukan klerus seperti pedofilia yang mencoreng muka gereja.
Pekerjaan eksorsis adalah meringankan penderitaan, membebaskan jiwa-jiwa dari siksaan dan membawa yang lain semakin dekat dengan Tuhan. Kuasa pertama yang diberikan Yesus pada rasul-Nya adalah mengusir roh jahat (Mat. 10: 1). Demikian pula pada umat beriman. "Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan setan demi nama-Ku............ (Mrk 16: 17). Orang kerasukan setan menolak hebat sakramen dan segala hal yang kudus. Jika diberkati, mereka naik pitam dan jika dihadapkan salib mereka takluk. Bola mata mereka biasanya tampak putih dan kita nyaris tak dapat melihat apakah pupil mata mengarah ke atas atau ke bawah mata.
Eksorsisme tak pernah mudah, karena bagai teroris, pertama-tama setan berusaha keras menjatuhkan mental eksorsis yang memaksa setan memperlihatkan dirinya dan berbicara. Minyak suci, air suci dan garam juga effektif. Tetapi yang jelas ritual eksorsisme sebaiknya dimulai dengan ucapan: "Lihatlah salib Tuhan (Ecce crucem Domini)," karena iman pada Kristus satu-satunya eksorsisme.
(Ansano Widagdyo - Ratu Damai 4)(Petikan sebagian dari Interview with Fr. Gabriele Amorth - The Sunday Telegraph Oct. 2000)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |