Keintiman dalam Doa (Matius 26:6-13)

 Johan Suwanto  |     26 Apr 2015, 07:33

Karakter Bapa adalah Kasih. Dan kasih itu AGAPE, yaitu kasih yang memberi, kasih yang berkorban. Bapa rindu bertemu dengan anak-anak-Nya, untuk menyalurkan kasih Nya. Tetapi hubungan yang intim hanya dapat dibangun lewat KASIH yang bertemu dengan KASIH, sehingga terjadilah hubungan yang saling mengasihi. Sama seperti hubungan ayah dan anak yang saling mengasihi, yang membuat mereka makin dekat dan makin dalam. Saya mencatat dari sebuah perikop Alkitab dari Mat. 26:6-13, yaitu tentang seorang wanita yang mengurapi Yesus dengan minyak narwastu yang mahal harga-nya.

Keintiman dalam Doa (Matius 26:6-13)

Saya merenungkan dari kisah ini bahwa,yang menjadi perhatian Yesus dalam peristiwa tersebut bukanlah minyak narwastu murni yang sangat mahal harganya, melainkan HATI wanita itu.

Yesus tidak melihat bentuk dari pengorbanan secara lahiriahnya, tetapi yang menjadi perhatian Yesus adalah hatinya yang paling dalam, yaitu manusia batiniahnya.

"NARWASTU'" ini memiliki pengertian:

  1. KASIH yang dalam yang diberikan kepada Yesus.
  2. Penyerahan hidup yang total.

Narwastu ini adalah gambaran KASIH anak kepada Bapa.

Sering kali anak memohon kasih Bapa, Seringkali anak mengharapkan kasih Bapa.Tetapi untuk dapat membangun hubungan batin yang intim, anak harus menyatakan kasih juga kepada Bapa,yaitu dengan cara memberikan narwastu kepada Bapa.

Tetapi jika anak-Nya tidak memberikan kasih juga kepada Bapa maka,perjumpaan itu tidak ada gairahnya (semu) kosong, sia-sia.

Inilah kunci keintiman dalam doa, yaitu: minyak narwastu murni yang diberikan kepada Yesus.

Dalam kisah ini juga kita bertanya, siapakah wanita yang memberikan minyak narwastu itu? Dan apa sebabnya ia memberikan minyak narwastu yang mahal harganya itu? Ia adalah seorang wanita yang berdosa yang sudah diampuni oleh Tuhan Yesus. Yang mana tadinya hidupnya terbelenggu oleh dosa dan hidup yang berbeban berat dan terjerat oleh beban dosa yang membelenggu dalam kehidupannya, dan tentu ada kekosongan serta kesedihan yang dalam di hati orang yang berdosa. Namun ketika wanita tersebut diampuni dan dibebaskan dan seluruh dosanya diampuni, ditahirkan dan disucikan oleh darah Yesus, maka hidupnya, mengalami kemerdekaan, mengalami sukacita yang besar, mengalami kelepasan dan kelegaan yang sangat luar biasa.

Setelah itu PASTI mengucap syukur memberikan minyak narwastu kepada Yesus, dan saat itulah ADA ALIRAN KASIH DARI SURGA yang masuk ke dalam hidup wanita tersebut. Inilah dasar pemulihan, yaitu: KASIH karena PENGAMPUNAN.

Dengan inilah kita membangun keintiman dengan Tuhan, yaitu mengucap sukur selalu atas rahmat pengampunan yang dibrikan atas Kasih karunia yang dilimpahkan kepada kita setiap hari dan atas penyertaannya yang selalu ada bersama kita dan kita bangun keintiman dengan Tuhan dengan mengucap sukur, memuji dan menyembah Dia dengan bertudungkan kekudusan dan ketuluasan dari dasar hati yang paling dalam.

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi