Terang Kristus Dalam Ekaristi

  22 Dec 2011, 03:06

PengantarSakramen adalah tanda dan sarana keselamatan. Tanda sebagai sesuatu yang kelihatan. Bisa diketahui. Bisa dinikmati. Bisa dirasakan. Sedangkan sarana mengungkapkan jalan untuk mencapainya. Keselamatan menjadi tujuan setiap insan beriman dapat diraih salah satunya melalui ekaristi. Begitu agung dan luhurnya nilai ekaristi bagi hidup beriman kita. Oleh karena itu ekaristi bukan hanya sekedar merayakan, melainkan mampu menginternalisasikan dalam kehidupan nyata.

Terang Kristus Dalam Ekaristi

EKARISTI, KEHADIRAN KRISTUS SENDIRIKehadiran Kristus dalam ekaristi ada dalam diri imam yang memimpin ekaristi. Dalam diri imam itu hadirlah Kristus dalam kesatuan hakiki yang disebut in persona Christy. Kristus menyatu dengan imam itu. Sehingga kita mengimani bahwa pemimpin ekaristi adalah Kristus sendiri. Karena Kristus yang memimpin ekaristi maka peristiwa ekaristi sendiri menjadi kudus karena kehadiran Kristus yang kudus. Dengan demikian peserta perayaan ekaristi pun dikuduskan oleh kekudusan Kristus tersebut. Peran dari peserta ekaristi adalah niat tulus dan kerelaan untuk dikuduskan dengan Kristus. Maka mempersiapkan diri untuk menyambut Kristus merupakan sikap dasar yang ditekankan. Kesiapan diri merupakan wujud dari kerendahan hati. Di dalam kesiapan diri itu ada sikap menyadari kelemahan dan ketidak layakan untuk bersatu dengan Kristus. Namun di lain sisi, ada kerinduan dan kesadaran bahawa persatuan dengan Tuhan merupakan anugerah yang Tuhan limpahkan. Hanya karena kebaikan Tuhan saja sehingga siapa pun diperkenankan untuk datang kepada-Nya. Tuhan menghendaki daya upaya serta cinta nyata. Kehadiran Tuhan juga dinyatakan dalam rupa Roti dan Anggur yang telah dikonsakrir. Roti dan Anggur itu meskipun wujudnya tetap sama namun esensinya berubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus sendiri. berarti sudah terjadi pengudusan di dalamnya. Dengan demikian siapa pun yang menyantap-Nya (roti-anggur) berarti menyatulah dia dengan Kristus sendiri. Luar biasa misteri ini. Kristus ada dalam diri kita, menyatu dalam hidup kita. Dan apakah Dia juga bisa berperan mempengaruhi kehidupan kita? Inilah saatnya kesadaraan dan keputusan kita. Apakah kita mau membiarkan diri dipimpin oleh Kristus sendiri? Inilah isi dari masa adven seperti yang disampaikan oleh Bapa Uskup dalam Surat Gembalanya: " membiarkan diri dibentuk oleh Tuhan, karena kita semua adalah buatan tangan Tuhan".

KRISTUS TERANG KEHIDUPAN Bersatu dengan Kristus dalam ekaristi berarti juga menerima terang dalam kehidupan kita. Kegelapan akibat dosa telah diubah menjadi terang. Kegelapan berarti hidup dalam keegoisan diri yang terakumulasi dalam sikap semau gue. Cuek. Gak peduli sesama. Mau menangnya sendiri. bergeser menjadi kehidupan persaudaraan. Ada tenggang rasa. Ada kepedulian dan perhatian. Ada kerelaan berbagi. Dan ada kegembiraan bila orang lain juga gembira. Hidup penuh kelimpahan kasih. Berarti ada ketulusan dalam memberi. Ada juga kesadaran untuk berbagi dengan keikhlasan dalam banyak aspek. Dengan demikian ada kegembiraan bersama. Ekaristi memiliki nilai dasariah berbagi. Seperti Tubuh Kristus yang dibagi-bagi, dipecah-pecah, dan disantap; demikian juga pribadi ekaristis pun rela berbagi. Berbagi untuk kebaikan orang lain. Pribadi itu diperkaya oleh spirit Kristus untuk tidak mudah marah, tidak gampang menghujat. Pribadi yang tidak hanya cenderung memperkaya diri dengan mengorbankan orang lain maupun juga yang hanya menumpuk kekayaan untuk diri sendiri. Pribadi yang baik hati. Inilah pancaran terang Kristus dalam ekaristi.

PENUTUPBila kuminum anggur dalam piala ini, maka aku telah menyambut Kristus dalam diriku. Biarlah Dia mengaliri darahku sehingga mengisi otakku untuk selalu berbagi kasih. Bila kusantap Hosti Kudus ini berarti telah kusantap Kristus sendiri. biarlah Dia menjadi kekuatanku dalam mengarungi kehidupanku sehingga aku tetap selalu berlaku baik dan benar. Tuhan terima kasih atas kehadiran-Mu.

Selamat Natal, Selamat hidup dalam Terang Kristus. Amin.

A. Rianto

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi