Santo Stefanus Martir Kristiani Pertama
22 Dec 2011, 03:02
Kisah Santo Stefanus protomartir (martir pertama) Kristiani dapat dibaca dalam Kisah Para Rasul bab 6 & 7. Nama Stephanos (Yunani) orang Hellenis hanya ekuivalen kata Kelil / Cheliel (Aram) atau Kelila (Syria) yang berarti mahkota dan mungkin nama asli martir ini karena tertera demikian di batu nisannya. Menanggapi sungut-sungut janda Hellenis (orang Yahudi berbahasa Yunani) yang merasa didiskriminasi dalam pelayanan pembagian oleh orang Ibrani, keduabelas rasul memanggil semua murid memilih 7 orang yang terkenal baik, penuh Roh untuk mengemban tugas ini, agar mereka dapat memusatkan diri pada pelayanan Firman.
Bersama dengan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus dipilihlah Stefanus yang penuh iman dan Roh Kudus sebagai diakon-diakon pertama. Kesal kalah bersoal jawab dengan Stefanus dan iri hati karunia mukjizat yang dilakukan Stefanus, kaum Yahudi Libertini menghasut dan menyeret Stefanus ke depan Sanhedrin atas tuduhan palsu menghujat Musa dan Allah. Menjawab tuduhan melanggar Taurat, Stefanus menjelaskan betapa orang Yahudi yang keras kepala bersama imam imamnya sendiri - kini di bawah imam agung Kayafas yang tak menaatinya, membunuh nabi-nabi dan orang benar utusan Allah serta Kristus. Dengan kemarahan memuncak, apalagi setelah Stefanus menatap ke langit, memberitakan melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah, Stefanus diseret ke luar kota dan dengan menanggalkan jubah mereka di kaki Saulus dari Tarsus (bertobat menjadi Paulus) merajamnya. Teofani (penampakan Allah kepada manusia) Stefanus bersifat unik karena ia melihat baik Allah Bapa maupun Allah Putra ("Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah - Kis. 7: 56). Sedang dilempari Stefanus berdoa: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku" dan sambil berlutut sebelum meninggal, " Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!".
Peristiwa ini terjadi kira kira setahun setelah Pentakosta pertama (antara 34 - 35 M) disaksikan Bunda Perawan Maria dan Yohanes yang berdoa bagi Stefanus. Ditinggal selama dua hari agar jenazahnya dimakan anjing dan burung, Gamaliel guru rasul Paulus dan Barnabas pada hari kedua bersama putranya diam-diam membawa jenazah ini ke tanah miliknya di Caphargamala sekitar 20 mil utara Yerusalem. Nikodemus (yang berarti kemenangan rakyat) diusir orang Yahudi karena mengimani Kristus, terpaksa menginap di rumah luar kota Gamaliel dan wafat menangis saat doa 40 hari di depan jenazah Stefanus, juga ikut dimakamkan ditempat sama serta kelak putra Gamaliel Abibas yang mati muda pada usia 20 tahun dan Gamaliel sendiri. Jenazah Ethna istri Gamaliel dan Semelius putra tertuanya yang tak mengimani Kristus dimakamkan terpisah di Capharsemalia. Tempat ini terlupakan hingga Gamaliel menampakkan diri pada imam Caphargamala Lucianus hingga tiga kali menjelaskan keletakan serta makam-makam itu dan mendesaknya menemui uskup Yohanes menemukan pemakaman ini agar melalui perantaraan mereka Tuhan membuka gerbang pengampunan bagi banyak orang. Ketakutan mendengar musibah kekeringan kemarau tak akan berakhir bila ia tak menaatinya pada visiun ke-3, Lucianus segera ke Yerusalem menemui uskup Yohanes yang sedang menghadiri konsili Diospolis. Atas ijin uskup, Lucianus menggali dibawah onggokan batu namun tak menemukannya, hingga bertemu dengan rahib suci Migetius yang juga memperoleh visiun Gamaliel dan menyuruh Lucianus mencari didekatnya di Debitalia. Makam bertuliskan Cheliel, Nasuam, Gamaliel dan Abibas ditemukan pada 3 Augustus 415. Dua nama pertama adalah nama Aram untuk Stefanus dan Nikodemus. Disaksikan uskup Yohanes, uskup Eutonius dari Sebaste dan Eleutherius uskup Jericho waktu makam dibuka terjadilah gempa bumi dan bau harum memancar keluar serta banyak orang sakit yang berdoa (73 orang) disembuhkan. Relikwi St, Stefanus dipindahkan ke Gereja Sion pada 26 Desember 415, hingga Eudocia permaisuri Kaisar Theodosius Muda membangun basilika untuk menghormatinya dekat tempat ia dirajam dan memindahkan relikwinya ke sana pada tahun 444 M, tempat Eudocia sendiri dimakamkan pada tahun 461 (bahwa peristiwa perajaman terjadi di Yerusalem Timur dekat Gerbang Stefanus tak pernah terdengar hingga abad ke 12).
Ketika Metz - Perancis dibumihanguskan bangsa Hun pada malam Paskah 451, Gregorius dari Tours melaporkan karomah St. Stefanus melindungi oratorium dimana didalamnya juga tersimpan relikwinya hingga tetap utuh. Saat ini bagian terbesar relikwi St. Stefanus berada di Roma. Kemartiran di masa lampau selalu dimengerti sebagai kesediaan mereka yang setia dengan imannya, kendati sampai mati sekalipun. Martir yang berasal dari kata Yunani martureo yang berarti saksi, di masa kini sebaiknya dimengerti dan dimaknai secara baru pada tataran keberanian membela Kerajaan Allah sebagai kerajaan cinta kasih, kesaksian apa yang dikerjakan Kristus dari pengalaman pribadi atas hidup kita. Konkretnya kesaksian ini kita wujudkan dalam pelayanan penuh cinta kasih seperti Kristus.
Ansano Widagdyo - Ratu Damai 4(dari pelbagai sumber)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |