Mereka Paling Sibuk Siapkan HUT MBK ke-40
22 Dec 2011, 11:47
Paroki St. Maria Bunda Karmel (MBK) akan genap berusia 40 tahun tanggal 25 November 2012. Berbagai kegiatan menyambut Panca Windu paroki ini sudah dirancang, dan beberapa sudah berjalan. Selain Pastor Kepala, Romo Heribertus Supriyadi O.Carm dan para pastor rekan; seluruh Dewan Paroki Pleno (DPP) dan Dewan Paroki Harian (DPH); banyak warga paroki ini akan makin sibuk. Panitia HUT MBK ke-40 telah dibentuk, diketuai Christian Gunawan. Berikut ini sekilas tentang Christian dan dua anggota Panitia yakni Melania Rini dan Diana Delimarta. Seorang anggota panitia yang lain, Martina Ayen, tidak ditampilkan di sini karena berhalangan diwawancarai.
CHRISTIAN GUNAWANAwalnya Christian Gunawan ragu menjadi Ketua Panitia HUT MBK ke-40. Tetapi karena pada HUT MBK ke-35 ia ikut dalam beberapa tugas panitia, keraguannya pudar. "Saya yakin para Romo dan anggota DPH lainnya akan membantu. Terutama, Roh Kudus akan mendampingi," kata pria yang dibaptis katolik tahun 1999 oleh Romo Pinardi O.Carm ini.
Christian ditunjuk menjadi Ketua Panitia dalam rapat Dewan Paroki pada bulan Agustus 2011. Sebagai ketua panitia HUT MBK ke-40 ia akan didampingi sejumlah anggota yang juga ditunjuk dalam pertemuan itu, antara lain Melania Rini, Diana Delimarta dan Martina Ayen. Mereka semua ditunjuk secara aklamasi.
"Nanti kami beritahukan lagi. Ada kegiatan-kegiatan yang belum kami tentukan, termasuk tanggal pelaksanaannya," kata Christian tentang program kerja Panitia.
Dalam Warta Minggu edisi 20 November 2012 Christian menyebut sejumlah kegiatan menyambut HUT MBK ke-40, tanggal 25 November 2012. Antara lain Lomba Gerak Jalan; Kerja Bakti & Bakti Sosial; Operasi Katarak; Sunatan; Operasi Bibir Sumbing; Perawatan Gigi; dan Program Ayo Sekolah - AyoKuliah. Juga, safari patung Bunda Maria dari wilayah ke wilayah (semuanya 13 wilayah).
Safari Maria itu, kata Christian, akan menyita banyak waktu karena patung Bunda Maria akan mengunjungi semua lingkungan di Paroki MBK. Acara ini sudah dimulai pada bulan Oktober 2012. "Setiap akhir bulan, kami dari panitia, para romo dan anggorta DPH akan mengunjungi rumah warga yang menerima patung Bunda Maria," kata Christian.
Christian lahir di Jakarta dan mempunyai tiga saudara. Ia dibaptis pada tahun 1999 mengikuti istrinya (Milinda) dan anakanaknya yang sudah katolik.
Sejak dibaptis sekitar 12 tahun lalu ia ikut giat di lingkungan, wilayah dan pada tingkat paroki. "Awalnya sih ikut-ikutan saja," kenangnya. Christian makin bersemangat karena Milinda juga cukup aktif walaupun lebih banyak di tingkat lingkungan. Tentang istrinya, Christian merasa berutang budi pada seorang temannya karena dirumah temannya itu ia pertama kali bersua dengan Milinda.
Lantas, apa rasanya jadi orang katolik, Christian? "Merasakan arti sesungguhnya apa itu tanggung jawab. Menjadi katolik berarti mau melayani, tanpa pamrih," kata arsitek lulusan Jerman ini.
Tentang ketiga anaknya (dua perempuan, satu laki) Christian berterus terang: "Waktu mereka kecil saya tidak begitu serius memperhatikan pendidikan iman mereka. Waktu itu saya belum katolik."
Dan akhrinya Christian pun "curhat". Ia berpesan kepada semua warga MBK: "Berusahalah aktif di lingkungan masing-masing agar tugas ketua lingkungan menjadi lebih mudah."
MELANIA RINIApa rasa ketika ditunjuk jadi anggota Panitia HUT MBK ke-40? "Waduuh... perutku mules gak karuan. Banyak takutnya, takut tidak mampu, takut mengecewakan. Serba kuatir," kata Melania Rini yang tidak jarang menjadi lektor misa di gereja MBK.
Wanita kelahiran Bandung ini yakin temanteman di DPH akan mendukung panitia, juga para romo. Walaupun begitu rasa kuatirnya belum hilang. Rini, Diana Delimarta, Martina Ayen dan Christian Gunawan sebagai ketua panitia sedang menuntaskan pembagian kerja diantara mereka. Tetapi Rini sudah berperan aktif pada kegiatan safari Bunda Maria mengunjungi lingkungan-lingkungan (Oktober 2011-Oktober 2012).
Panitia akan sangat sibuk karena kegiatan-kegiatan akan melibatkan banyak orang. Rini menyebut bazaar dan pasar murah sebagai contoh.
Sama seperti suaminya, Thomas Sonny Sugiharto, Rini dibaptis katolik tahun 1968. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara ini mengenyam pendidikan katolik di Regina Pacis Jakarta (SD-SMA). Ia lahir dari keluarga katolik dan tidak heran dibaptis katolik ketika bayi.
Menjadi orang katolik bukan beban. "Justru saya sangat senang. Saat aku sedang senang, sedih, galau, kecewa, rasanya Allah tidak jauh. Juga, ada Bunda yang ikut berdoa bersamaku," katanya. Baginya, Allah terasa sangat dekat ketika ia berdoa.
Tentang kegiatannya sebagai lector Rini punya cerita. Sebelum nikah ia sempat jadi lektor di gereja St. Stefanus, Cilandak, Jakarta Selatan. Setelah menikah dan pindah keluar Jakarta ia tidak lagi menjadi lektor. Minatnya menjadi lektor terjawab lagi setelah mereka balik ke Jakarta (Paroki MBK).
Kenapa Rini suka bergiat di lingkungan Gereja? "Kitab Suci memberiku inspirasi: Kalau kita punya satu talenta jangan dipendam. Tuhan tidak suka itu. Kita harus menggandakan talenta kita".
Rini merasa mendapat dukungan besar dari suaminya. Sonny aktif di lingkungan dan di tingkat paroki termasuk menjadi prodiakon.
"Sering saya sangat tersentuh. Yaitu ketika saya tampil sebagai lector, Soni bertugas sebagai prodiakon, pada misa yang sama"
DIANA DELIMARTADiana lahir di Jakarta, mempunyai enam saudara. Salah satu dari mereka kini tinggal di Amerika. Diana dibaptis katolik tahun 1966, mengikuti jejak salah seorang kakaknya.
"Waktu saya SMP saya sering ikut misa pagi di sekolah. Saya merasa senang dan damai setiap mengikuti misa," kenang lulusan Unika Atma Jaya Jakarta ini. Sudah cukup lama Diana giat di lingkungan dan di gereja paroki. "Dengan melayani saya melihat betapa baiknya Tuhan. Saya bangga dan bersyukur saya memiliki iman katolik," kata ibu tiga anak ini.
Waktu kuliah Diana yang sudah katolik berkenalan dengan seorang mahasiswa, Enggal Karjono, yang kelak menjadi suaminya. Sekitar 16 tahun lalu Enggal dibaptis katolik dan mau aktif dalam kegiatan-kegiatan gereja.
Tentang tugasnya sebagai anggota Panitia HUT MBK ke-40, Diana merasa tenang karena yakin akan kemampuan Christian Gunawan (ketua) dan anggota panitia yang lain seperti Melia Rini dan Martina Ayen. Semua kegiatan HUT MBK ke-40 penting dan menuntut waktu, tenaga dan biaya. Diana mungkin akan lebih berperan dalam kegiataan-kegiatan Baksos dan Malam Gembira HUT.
Bagi Diana, berbagai kegiatan yang akan ditutup dengan Malam Gembira HUT tidak akan berarti banyak kalau tidak meningkatkan semangat persaudaraan umat MBK. "Semoga iman kita makin teguh dengan merayakan HUT paroki kita," kata Diana.
SHARING SIANE WALUYOSaya share sedikit pengalaman ikut menyambut HUT MBK ke-30 pada tahun 2001. Saya sebagai Ketua Acara Kreatifitas, dan Ketua Umumnya Romo Agus Sutiono.
Acara Kreatifitas dimulai dari jauh-jauh hari sebelum hari HUT. Ada bedah buku, aneka lomba, jalan sehat sambil memungut sampah diseputar MBK, gerak jalan antar lingkungan, dan bazaar. Sedangkan acara puncaknya adalah Misa Kudus yang langsung disusul makan malam bersama umat serta panggung hiburan.
Makanan merupakan sumbangan dari wilayah-wilayah. Waktu itu ada rasa takut hujan dan orang berebut makanan. Maka kami kemas makanannya sebegitu rupa sehingga tidak bisa dibawa pulang. Maka jadilah, orang makan di tempat sambil menikmati acara joget dan ngobrol. Syukur kepada Tuhan, tidak hujan dan acara berjalan seru.
Kerjasama teman-teman sangat mengesankan saya. Anak-anak VOX Angelorum bertugas sebagai tim keamanan, dan kelompok muda-mudi bertugas sebagai seksi acara. Mereka bekerja penuh tanggung jawab. Saya bangga pada mereka.
Saya juga berterimakasih kepada Andre suamiku. Diam-diam ia selalu mebantu, melakukan yang tidak terpikirkan oleh saya dan panitia. Andre misalnya memasang bambu untuk antrian orang mengambil makanan di setiap stand. Maka orang antri dengan tertib. Dukungannya juga sangat rasakan ketika saya menjadi ketua Acara Kreatifitas HUT MBK ke-30.
Saya mengajak seluruh warga MBK untuk ikut mensukseskan perayaan HUT MBK ke-40. Kalau bukan kita-kita, siapa lagi yang akan menjadi alat Tuhan membangun umat. Tuhan membutuhkan Anda dan kita semua.
Saya selalu ungkapkan kepada kedua anak saya: "Apabila Ia mengutus pasti Ia akan mendampingi". Kini saya mempunyai empat cucu (satu laki-laki dan tiga perempuan). Kepada mereka saya akan selalu mengatakan hal yang sama.
Leo Jegho
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |