Ibu Memberi Susu, Yesus Memberi Diri-Nya
22 Dec 2011, 02:57
Teman sekeluarga pindah ke Australia. Aku kebagian "warisan" sebuah pasu tanah liat berisi sepasang ikan guppy biru nan cantik. Suatu hari aku mengamati ibu guppy diam saja di tempat, badannya yang gendut meliuk-liuk dan sirip sampingnya bergetar kencang. Jangan-jangan sakit pikirku, tetapi tiba-tiba keluar seekor bayi guppy. Ternyata dia melahirkan suatu kehidupan baru terjadi. Bayi guppy tergeletak lemah di dasar pasu, sang ibu dengan mulut terbuka mendekatinya. Wow mau dimakan sangkaku, tetapi rupanya bayi guppy didorong agar berenang. Mungkin si ibu berkata: "Nak, untuk bertahan hidup berenanglah, ibu mengasihimu".
Ibu adalah pemberi kehidupan tentu peranan ayah sama besarnya. Dalam memperingati Hari Ibu maka perhatian lebih besar diberi kepada para ibu. Seorang ibu yang mengandung dan melahirkan. Dalam rahimnya sebuah kehidupan baru dimulai. Agar janin dapat bertumbuh menjadi bayi mungil, ia mengisap sari makanan sang ibu selama 9 bulan lebih. Saat kelahiran tiba, ibu harus mempertaruhkan nyawanya sendiri demi lahirnya seorang manusia baru. Pengorbanan seorang ibu tidak surut sampai disini masih berlanjut terus. Dalam hidup ini tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang ibu. Teringat penggalan lagu: "Kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa. Hanya memberi tak pernah kembali. Bagai Sang Surya menyinari dunia. Kasih ibu sangat luar biasa."
Namun kasih Allah kepada kita melebihi kasih seorang ibu. Siapakah yang menenun kita di dalam rahim ibu dan merenda kehidupan kita? Siapa yang mendandani kita dari ujung rambut hingga ke ujung kaki? Siapa yang membentuk jantung yang berdetak berirama teratur dan mengisi nafas kehidupan dalam paruparu kita? (Mzm 139) Allah-lah Pencipta dan Pemilik Kehidupan ini. Kehidupan yang kita terima adalah anugerah kasih Allah semata.
Mistikus dari abad ke-14, Yulianus dari Norwick, berkata: "Sungguh nyata bahwa Allah adalah Bapa dan Ibu kita. Seorang ibu memberi susu pada bayinya, tetapi Yesus memberi diri-Nya sebagai makanan kita". Nyata Allah bagaikan Ibu yang menjagai anak-anak-Nya, tidak pernah membiarkan kita berjuang sendirian dalam dunia ini. Tertulis dalam Yes 49: 15-16; "Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku".
Terima kasih kepada Bunda Maria yang melahirkan Yesus Kristus, anugerah terindah dari Allah pembawa berkat keselamatan bagi umat manusia. Syukur kepada Allah yang Mahakasih atas anugerah kehidupan melalui ibu yang melahirkan kita. Selamat berbahagia kepada semua ibu- ibu di MBK.
Elizabeth Iskandar
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |