Belajar Dan Mendalami Kitab Suci
9 Sep 2010, 19:52
Pada Jumat sore (7/8/2010), semula saya berniat datang ke gereja untuk mengikuti Jumat pertama. Namun saya datang kepagian karena ternyata misa baru dimulai pkl.19.00. Saat itu hujan turun sangat deras, sehingga menyurutkan saya untuk pulang ke rumah dan memutuskan untuk menunggu hujan reda.
Ketika menunggu, saya berkenalan dengan seorang ibu berpakaian putih, anggota panitia Kursus Kitab Suci dimana hari ini adalah hari pertama dimulainya kursus.
Tiba-tiba hati saya tergerak untuk mengikuti acara tersebut, mengingat saya sangat awan mengenai kitab suci. Seingat saya, saya mempelajari kitab suci secara serius pada saat SD sampai SMP saja. Saya pun bertanya pula kepada Rm. Eko mengenai kursus tersebut sehingga semakin membulatkan tekad saya untuk mengikutinya.
Pertemuan pertama kursus tersebut dibu-ka oleh Pujianto dan selanjutnya sebagai pengajar sesi kali ini adalah Leo Hendrata. Sebelum acara dimulai, saya mencoba berkenalan dengan beberapa peserta dan saya cukup terkesan karena banyak peserta yang hadir walaupun hujan turun sangat deras (peserta yang sudah mendaftar 55 orang), termasuk beberapa ibu lanjut usia dan berdomisili cukup jauh dari gereja, namun masih mempunyai semangat yang besar untuk mengikuti acara ini.
Adapun kursus pendalaman kitab suci ini diberikan oleh KAJ, dimana para pengajarnya sendiri selain Leo Hendrata juga akan diajar oleh Rm. Eko untuk Injil Markus serta Yanto, Hadiwiyata dan Alice. Dan untuk pertemuan kali ini membahas mengenai Kitab Taurat yang merupakan bagian dari Perjanjian Lama dan Kejadian. Secara garis besar inti dari kitab ini adalah Tuhan berperan aktif di dalam setiap segi kehidupan. Dan yang menjadi keutamaan dari kitab-kitab Taurat adalah Permulaan segala sesuatu yaitu Permulaan dunia dan segala isinya, Permulaan dosa dan akibatnya, Permulaan rencana keselamatan Allah dan Permulaan Israel sehingga didalam kitab Taurat sendiri terbagi menjadi beberapa bagian yaitu Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan.
Mengutip tulisan di Warta Minggu yang lalu, Romo Eko mewartakan bahwa didalam membaca Kitab Perjanjian Lama diperlukan adanya prinsip kehati-hatian mengingat konteks dan latar belakang disusunnya merupakan kumpulan tulisan orang - orang Israel yang berhu-bungan dengan cerita-cerita sejarah, biografi, syair, amsal dan nubuat sehingga didalam me-mahaminya kita memerlukan keselarasan antara logika dan hati. Oleh karena itu memang kita mau tidak mau memerlukan pendalaman lebih lanjut agar kita tidak melakukan kesalahan didalam membagikan kepada orang lain dan salah satunya melalui kursus ini.
Saya sangat terkesan dengan kegiatan ini, mulai dari panitia, pengajar, proses pelaksanaannya sampai kepada peserta yang hadir, dimana semuanya dilakukan dengan hati yang tulus dan ikhlas. Dengan mengutip Quantum Ikhlas Book Series, tulus dan ikhlas berarti sengaja hanya bersandar kepada Tuhan sang Pencipta, berikhtiar tanpa mengharap hasil perasaan sudah mendapat hasil, memberi dengan senang dan tekun mengejar yang lepas atau hilang tanpa harap kembali sehingga menurut penelitian dapat menghasilkan frekuensi gelombang yang menular yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Dengan demikian semoga melalui tulisan ini pembaca dapat tertular untuk menyelami lebih mendalam mengenai Kitab Suci yang bertujuan untuk memuji dan memuliakan-Nya, bersyukur atas keterlibatan Tuhan dalam kehidupan ini serta tidak lupa tempat kita memohon apabila dirundung kesulitan yang semuanya itu berujung pada kebahagiaan. Amin.
(Asti Budi S. - Antonius Padua)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |