Self Starter

  1 Aug 2012, 15:39

Orang tahu bahwa tak ada korek api bisa menyala sendiri kalau tidak ada yang menyalakan. Motor, mobil, tak mampu jalan tanpa "distarter lebih dulu" (maaf ini konon bahasa gaul?). Barang barang mati itu perlu "ignition" dinyalakan, dihidupkan bila akan di-fungsikan dan digunakan. Apa kaitannya dengan self starter?

Ini terkait dengan mahluk yang namanya manusia. Apa bedanya? Korek api, motor, mobil merupakan sebuah sistim yang lengkap namun "mati".Selagi manusia - ciptaan Tuhan yang sempurna sebagaimana kita kenal terdiri dari jiwa raga sukma roh dan segala kelengkapan yang "hidup" Dalam kondisi "normal" mampu bergerak sendiri sesuai keinginan maksud dan tujuan gerakan. Mengapa kata normal diberi tanda kutip? Nah, disini awal permasalahan (kalau sadar masalah).

Belum tentu semua orang, tua muda, laki-perempuan menjadi orang yang miliki kemauan kemampuan memulai sendiri segala sesuatu yang harus/wajib dilakukannya tanpa diperintah atau disuruh-suruh oleh orang lain. Rata-rata orang "menunggu" diperintah, disuruh. Seorang self starter diperintah kesadaran diri sendiri. Self starter seseorang yang mam-pu "menghidupkan" dirinya. Ini bukan berarti mati. Bila masih harus disuruh-suruh, serendah atau setinggi apapun jabatannya mental mereka adalah mental (maaf) pesuruh, titik.

Menyakitkan. Dalam sebuah organisasi yang dinamis progresif kualitas sebagaimana di lingkungan, wilayah, paroki, self starter dicari. Bagaimana kalau terlanjur menjadi anggota di lingkungan atau wilayah namun belum punya kualifikasi self starter? Disini pentingnya "pembinaan" karakter calon pimpinan diselenggarakan. Selama ini, (menurut pengamatan saya) telah banyak dilakukan kegiatan yang bernuansa "kristiani surgawi". Pembinaan terkait timbulnya kemauan kesadaran ber-organisasi perlu ditumbuh kembangkan. Kemauan bukan sekedar kemauan biasa, melainkan dengan keteguhan. Ini perlu terkait perkembangan situasi masyarakat kristiani yang ada. Kemauan tanpa keteguhan, akan kehilangan arah, kata Shakespeare. Gereja dengan arah yang jelas namun kondisi dan tantangan masyarakat yang cenderung menyimpang dari arah yang digariskan memaksa hadirnya sosok pemimpin yang dinamis visioner.

Keseluruhan perwatakan positif itu tak jauh tempatnya dari orang orang yang mampu menjadikan dirinya -self starter. Untuk menampilkan diri sebagai self starter tak kurang-kurang pula hambatannya. Hambatan bisa datang justru dari lingkungan sendiri. Bisa dituduh cari muka, ambisius dan beragam predikat negatif. Self starter sejati "tidak nggubris" semua nada minor yg diperdengarkan. Mungkin mereka kelompok vokal yang lebih cenderung memberi saran sumbang daripada sumbang saran. Tetapi itulah hidup - so ist das Leben. Hidup itu lebih baik dari sekedar eksis. Hidup itu bergerak. Bergerak itu maju. Maju itu banyak tantangannya. Ambil dan ha-dapi, atau menghindar? Selanjutnya terserah anda - kata Axe. Layak disimak: Hidup yang tak pernah mendapat tantangan adalah hidup yang tak berharga, ujar Socrates.

Saya yakin umat Kristiani ingin hidupnya berharga. Tuhan memberkati.

(Suwanto Soewandi - St. Benedictus)

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi