Dunia Firman Tuhan
(Jovica Zhuo, SD Kelas 6, MBR 4) | 21 Jan 2017, 16:53
Hai, namaku Rachelle. Aku dan kembaranku, Michelle, lahir dalam hari yang sama. Tetapi kami sangat sedih karena ibu kami meninggal sejak kami berumur 9 tahun akibat infeksi kandungan. Saat kami berumur 7 tahun, ibu sudah menunjukkan warisannya pada kami, seolah-olah ibu sudah tahu ajalnya sudah dekat. Tahukah kalian apa warisan ibu?
Warisannya adalah sebuah dunia virtual yang ibu temukan sejak ia masih kecil. Dunia itu dinamakan Dunia Firman Tuhan karena isinya berupa cerita firman Tuhan yang hidup, seolah-olah berada di zamannya Tuhan Yesus. Keren sekali, bukan? Kami sampai terpesona melihat dunia yang tertutup di balik sebuah gerbang berwarna keemasan.
Dunia itu terletak di balik taman kami dan selalu kami kunjungi setiap kali kami menghadapi masalah, karena itulah pesan ibu pada kami. Ibu berpesan agar kami harus mengunjungi dunia itu setiap kali kami menghadapi masalah, karena kunjungan saat kami berada dalam masalah itu sangat berguna untuk kami dapat memecahkan masalah yang kami hadapi.
Suatu hari, kami mendapat sebuah masalah. Ini adalah masalah persahabatan yang cukup rumit. Sahabat kami, Joanne, tiba-tiba mengatakan kami mengkhianatinya bahwa kami hanya berpura-pura bersahabat dengannya untuk mencari keuntungan pribadi. Padahal kami tidak mempunyai maksud jahat bersahabat dengannya. Ini pasti ulahnya Flora, sahabat Joanne yang lain, karena kami sudah mengetahui sifat Flora. Dia suka membicarakan teman lain yang tidak ia sukai termasuk kami.
Akhirnya, saat pulang dari sekolah, kami segera berlari menuju Dunia Firman Tuhan. Kami pun mengucapkan kata sandinya untuk masuk ke dunia itu yaitu 'Ora et Labora' yang berarti berdoa dan berusaha. Lalu dunia itu membawa kami ke sebuah cerita tentang 'Persahabatan Daud dan Yonatan'. Dengan seksama kami melihat dan ikut terlibat dalam ilustrasi itu. Setelah kami keluar dari dunia itu, akhirnya kami pun tahu apa yang harus kami perbuat.
Kami pun berdoa dan berterima kasih pada Tuhan karena sudah menyadarkan kami. Keesokan harinya, kami pun menghampiri Joanne dan meminta maaf padanya jika kami berbuat salah yang menyakiti hatinya. Untunglah Joanne memaafkan kami dan kami pun kembali bersahabat. Sungguh bermanfaat memiliki Dunia Firman Tuhan yang merupakan warisan dari ibu kami.
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |