Pelayanan Guru
24 Nov 2011, 16:34
Pelayanan karya guru dalam bidang pendidikan telah dirumuskan oleh Ki Hajar Dewantara sejak Indonesia belum Merdeka. Rumusan terkenal itu adalah: Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.Ing Ngarsa Sung Tuladha, Seorang guru menjadi orang pertama yang memberikan teladan hidup bagi para muridnya. Bahkan juga harus menjadi teladan hidup bagi masyarakat di sekitarnya. Guru adalah sosok yang harus dapat diGUgu dan di tiRU. Lalu teladan apa dan bagaimana?
Seorang guru memberikan teladan hidup kepada orang lain itu dalam hal bersikap jujur, berfikir kritis, terbuka pada masukan orang lain (termasuk dari muridnya), dan mau selalu belajar.
Tentang kejujuran, dewasa ini menjadi persoalan yang pelik. Korupsi, menjadi wajah penyakit masyarakat. Apakah ini menjadi karena kegagalan guru dalam menanamkam kejujuran? Entahlah...
Ing Madya Mangun Karsa,seorang guru harus mampu mengembangkan setiap anak didiknya nejadi manusia yang berkembang secara untuh, tidak hanya membuat murid menjadi sangat pintar, tetapi juga mesti membuat murid menjadi pribadi yang rendah hati, memiliki sikap persaudaraan,dan mau melayani sesamanya.
Guru harus menjadi seorang pengayom, bukannya menjadi momok yang menakutkan bagi murid-muridnya. Beberapa kasus perkelahian antara pelajar di beberapa sekolah apakah juga menjadi tanggungjawab guru?
Tut Wuri Handayani, tat kala ada murid yang terkena masalah, entah itu masalah akademis, maupun masalah non-akademis, seorang guru harus mampu memberi penghiburan dan membangkitkan semangat sehingga murid itu mampu bangkit dan meraih sukses. Adalah sebuah kegagalan guru jika muridnya mengalami kegagalan.
Guru. Dari uraian di atas, sepertinya sosok guru harus menjadi manusia super. Dan sosok guru yang dimaksud adalah seorang guru yang menjadi profesi guru sebagai pilihan hidup. Lalu benarkan demikian?
Jika dimakna lebih dalam, tentunya guru tidak dapat diartikan hanya sebatas orang yang mengajar di kelas. Guru merupakan sosok yang dapat diperankan olaeh siapapun, romo paroki, bruder, suster, dewan paroki, ketua lingkungan, dan para orang tua. Singkatnya, setiap orang dapat menjadi guru bagi orang lain.
Guru sejati telah diberikan oleh Allah kepada umat manusia. Dialah Yesus, guru sejati. Guru yang mau melayani kepada yang paling hina sekalipun, kepada yang berdosa, dan kepada yang ditolak oleh masyarakatnya. Dia mau mebasuh kaki para murid, bahkan mau mengorbankan nyawanya bagi para muridnya. Dengan meneladan Yesus itu, kiranya setiap orang mampu menjadi guru yang baik, mampu terus mengembangkan iman, persaudaraan sejati, dan pelayanan kasih.
Maukah aku menjadi guru yang baik bagi sesamaku?
Vic Sugiyanto- Lingkungan St. Antonius 4
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |