Penantian (Advent)

  17 Dec 2011, 07:30

Masa adventus adalah masa penantian, menunggu kedatangan atau kunjungan seseorang yang besar. Bagi kita masa adven adalah masa persiapan. Sedangkan hari Natal adalah hari kelahiran Yesus sang Juru selamat. Kita harus menanti atau berjaga-jaga dengan aktif.

Menyapa Tuhan sebagai BapaKata Yahweh bagi bangsa Yahudi sangat tabu untuk diucapkan. Dalam kitab Yesaya bangsa Yahudi yang dipaksa untuk meninggalkan negerinya sebagai tawanan mengeluh dan mendambakan seorang penebus. Mereka melihat bagaimana penjajah Nebukadnezar dari Babel menghancurkan Bait Allah mereka yang indah.

"Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk menangis, apabila mengingat Sion. Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!. Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau," (Mzm 137).

Dalam kesesakan mereka teringat bagaimana Musa membawa mereka keluar dari perbudakan dari tanah Mesir, dan membawa mereka naik dari laut Teberau. Kini karena dosa, mereka dibuang lagi ke negeri lain. Bapak-bapak bangsa seperti Abraham, Ishak dan Yakub seakan tidak peduli karena malu melihat mereka.

"Ya,Tuhan, Engkau sendiri Bapa Kami, nama-Mu ialah "Penebus kami" yang kami kenal sejak dulu kala(Yes 63: 16). Dalam agama kita Bapa dan Ibu adalah simbol. Kesabaran dari seorang ibu; Pengaturan pembaruan dan pembebasan dari sosok bapak. Perhatikan juga bahwa Doa "Bapa Kami" adalah warisan tak ternilai, Yesus menyapa Allah sebagai Bapa-Nya, kita diangkat jadi saudara-Nya untuk menyebut Allah sebagai Bapa.

Kita diharapkan untuk tidak berbuat dosa, seperti yang Santo Paulus tulis kepada jemaat di Korintus: "sambil menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus," (1Kor 1: 7).

Berjaga-jagaYang negative: mewaspadai kalau ada musuh yang bisa mengganggu penantian kita. Yang aktif: supaya kita mengisi dengan disiplin berdoa, berkurban dan tidak kosong tapi dengan iman, harapan dan kasih.

Doa Chiara Lubich: "Yesus, izinkanlah aku selalu berbicara dengan kata yang seakan-akan merupakan kata terakhirku. Izinkanlah aku selalu bertindak seakan-akan tindakanku adalah tindakan terakhirku. Izinkanlah aku selalu menderita,, seakan-akan penderitaanku itu merupakan penderitaan terakhir yang bisa saya persembahkan kepada-Mu. Izinkanlah aku selalu berdoa, seakan-akan doa itu merupakan kesempatan terakhir yang diberikan kepadaku di bumi ini untuk bercakap-cakap dengan-Mu.

(Tomas Samaria)

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi