Maria Bunda Karmel Pelindung Kita

  17 Jul 2011, 07:10

Dalam mengikuti Kristus, kita hendaknya melihat pribadi Maria sebagai sumber inspirasi dan teladan yang tepat. Ia mencerminkan segala keutamaan dan menghayati sabda bahagia Kristus sepenuhnya. Maria adalah seorang manusia yang hidupnya bersumber dan berpusat pada Allah. Dengan rendah hati ia terbuka bagi Allah dan menjadikan kehendak Allah sebagai pedoman hidupnya, pada awal kedatangan Sang Sabda di dunia dalam dirinya dan pada akhir hidup Puteranya.

Maria Bunda Karmel Pelindung Kita

Pemberian nama pelindung menuntut adanya hubungan timbal-balik antara pelindung dengan pihak yang dilindungi. Hubungan itu diungkapkan dalam hidup sehari-hari baik jasmani maupun rohani. Pihak yang dilindungi harus meneladani sikap dan keutamaan hidup pelindung. Sebagai pelindung kita, Maria memberikan teladan hidup mengikuti Yesus Kristus. Sebagaimana Maria, kita memberikan diri diubah oleh Allah sendiri.

Perlindungan Maria bagi para karmelit juga dirasakan dalam pengalaman mereka pindah ke Eropa. Perpindahan mereka dari Tanah suci ke Eropa menuntut suatu cara hidup yang berbeda sama sekali. Mereka yang sebelumnya hidup sebagai pertapa kini harus hidup sebagai mendikan (pengemis) dan berkotbah. Mereka tidak jarang mengalami tantangan. Pada masa-masa krisis seperti inilah mereka melihat perlindungan Bunda Maria. Perlindungan Maria kepada para karmelit juga terungkap dalam devosi skapulir suci. Devosi ini berkembang dari kebiasaan penghormatan kepada Maria dalam Ordo Karmel. Santo Simon Stock, pemimpin Ordo Karmel pada tahun 1247-1265 memiliki devosi yang sangat mendalam kepada Maria. Akhirnya dia dianugerahi pengalaman istimewa. Ia diberi skapulir oleh Bunda Maria. Akhirnya, Maria sebagai pelindung bukan hanya memberikan teladan, jalan mengikuti Kristus kepada kita tetapi ia sendiri berjalan bersama dengan kita.

HIDUP di Hadirat AllahBersama Maria Bunda Karmel kita diajak untuk menghayati Allah yang hadir dalam peristiwa-peristiwa sehari-hari, bukan menghayati Allah yang ada di awang-awang. Nabi Elia sang inspirator Karmel, mengajarkan hal ini kepada para karmelit dan kita. Elia mengalami kehadiran Allah dalam angin sepoi-sepoi basah yaitu dalam keheningan. Demikian juga St. Teresia dari Kanak-kanak Yesus, ia menghayati kehadiran Allah pada saat ia mencuci piring, menyapu, mengepel, dan mengerjakan pekerjaan sederhana dan lainnya. Semboyannya yang terkenal: "Melalui hal-hal biasa, kugapai hal yang luar biasa."

Berdoa bersama MariaBunda Maria adalah pendoa sejati.Hal yang sangat menonjol dalam hidupnya adalah: Maria selalu mendengarkan sabda Allah, menyimpannya dalam hati dan merenungkannya. Ia adalah seorang kontemplatif. Sabda Allah adalah sentral kehidupan, doa, dan permenungannya. Bunda Maria bagi para Karmelit adalah inspirator, pelindung, bahkan saudari. Oleh karena itu, para karmelit menghayati hidup doa bersama Maria. Dia menjadi teladan dalam hidup doa bagi para Karmelit. Begitu juga kita umat MBK yang dilindungi oleh Maria Bunda Karmel, kita dipanggil untuk hidup seperti Maria menanggapi sabda Allah, menyambutnya, merenungkannya, melahirkannya, menumbuhkembangkannya, membiarkan diri dibentuk oleh-Nya, dan membuatnya berbuah untuk kebahagiaan sesama baik di keluarga, lingkungan, kelompok kategorial, dan masyarakat di mana kita tinggal.

Kita semua mesti belajar dari Maria yang dipilih oleh Roh Kudus sebagai wahana membagikan segala yang kita kagumi dalam diri Maria, yakni segala sesuatu yang Allah berkenan mangaruniakannya kepada kita.

Selamat Hari Raya Maria Bunda Karmel, Tuhan memberkati.

(Karmelitana)

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi