Tablo: di Balik Layar
Natasha | 17 Apr 2017, 22:40
Dalam rangka menyemarakkan Paskah, Paroki Tomang-MBK setiap tahunnya
mengkisahkan sengsara Yesus dilakonkan dengan Tablo. Sie Kepemudaan (Sie Kep) tiap
tahunnya ikut ambil bagian dan sigap membawakan tugas ini serta mempersembahkan
kepada umat.
"Melalui Tablo, kita dapat melakukan pelayanan yang menyenangkan, melayani
melalui sebuah penyaluran hobi sehingga kita tak hanya lebih merasakan, tapi juga
mendalami kisah sengsara Yesus," sebut Christopher Resya Pratama, Koordinator Tablo
Paskah 2017 dari Theatre Community SieKep.
Sebagai program tahunan Sie Kepemudaan MBK, kepanitiaan otomatis jatuh pada
anggota Sie Kepemudaan dan Orang Muda Katolik. Namun, tidak menutup kemungkinan
umat pun ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraannya, terutama sebagai pemain. "Sejak
bulan Januari 2017 kami sudah membuka stand pendaftaran. Jadi dari umat Gereja,
siapapun yang berminat (OMK) kita siap tamping," ujar OMK Wilayah 2 ini.
Tablo mengisahkan sebuah sejarah, tetapi setiap tahun teknis pelaksanaan sedikit
berubah dikarenakan keanggotaan panitia dan juga pelatih. Tahun ini, Bambang, yang juga
adalah guru teater SMPK Sang Timur ambil bagian sebagai pelatih dan sutradara Tablo.
Bambang yang pada tahun sebelumnya ikut berpartisipasi sebagai asisten pelatih, tahun ini
pun mengawasi latihan tablo sejak awal bulan Februari lalu, setiap dua minggu sekali, hari
Jumat pukul 19.00-21.00 WIB dan hari Minggu pukul 14.00-16.00 WIB.
Kendala juga bukan hal yang terhindari. Di satu sisi, persipan teknis seperti kostum
dan properti hanya tinggal mendaur ulang serta memperbaiki properti yang sama dari tahun
ke tahun. Namun, masalah utama terletak pada ketersediaan tenaga kerja yang mau atau
bisa berpartisipasi. Resya sendiri mengakui sulitnya mencari peminat, belum lagi dari
internal sendiri banyak yang berhalangan.
Namun dibalik itu semua, ada satu hal menarik: Theater Community Sie Kepemudaan
MBK. Komunitas ini ternyata yang selama ini ada di balik layar produksi tablo Paroki
Tomang-Gereja MBK. "Sayangnya, komunitas ini belum berkembang karena memang belum
ada yang berinisiatif untuk jadi koordinatornya," jelas Resya.
Resya berharap ke depannya tablo akan lebih semarak lagi. "Tentu saja, supaya tiap
tahun lebih ramai lagi (partisipannya) untuk tablo. Untuk teater juga, ingin juga ya, teater
Sie Kep supaya lebih berkembang lagi," harapnya.
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |