Semangat Baru Allysa
Jovica Zhuo | 15 Apr 2017, 22:54
Sejak kecil, Allysa sangat senang bermain piano. Hampir setiap hari ada sebuah lagu yang
dilantunkan dari pianonya itu. Namun sejak Allysa buta karena kecelakaan, Allysa tidak pernah
memainkan pianonya lagi, bahkan menyentuhnya pun tidak.
"Allysa, ayo dong mainkan satu lagu untuk kami," bujuk ayahnya. Allysa menggelengkan kepalanya.
"Ayah tau sendiri kan aku buta. Bagaimana bisa aku memainkan piano itu lagi? Aku tidak akan
pernah bisa lagi memainkan piano itu" kata Allysa. "Ibu tahu kamu buta, Nak. Tapi bukan berarti
kamu harus menyerah begitu saja" kata ibunya. Allysa menggelengkan kepalanya lagi. "Tidak ada
orang yang bisa memainkan piano jika ia tidak bisa melihat not-not dalam piano itu. Ini sungguh
mustahil!" kata Allysa setengah berteriak.
"Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, Nak. Kamu pasti bisa asal kamu mau dan berusaha. Buktinya
Grezia Epiphania, seorang pianis cilik yang tuna netra saja bisa memainkan piano sambil bernanyi"
nasihat ayahnya panjang lebar. "Iya, Nak. Gunakanlah mata hatimu untuk memuliakan Tuhan lewat
permainan pianomu itu," kata ibunya menambahkan. "Memangnya hati kita memiliki mata?" tanya
Allysa. "Secara fisik, memang tidak ada. Tetapi kamu bisa merasakannya," jelas ibunya. "Oh, begitu,
ya?" tanya Allysa sambil merenung. "Ayolah, Nak. Dicoba dulu, pasti kamu bisa. Kamu hanya perlu
merasakan not-not yang ada di dalam piano itu. Kamu harus memiliki semangat hidup yang kuat"
kata ayahnya menyemangati.
"Tapi sudah hampir 2 tahun aku tidak memainkan piano ini. Apa mungkin aku bisa?" tanya Allysa
sedikit khawatir. "Kamu pasti bisa, Nak. Percayalah!" kata ibunya menyemangati. Akhirnya, Allysa
duduk di bangku piano dan mulai merasakan pianonya yang sudah lama sekali tidak ia sentuh.
"Sudah hampir 2 tahun aku tidak memainkannya. Apa mungkin aku bisa?" tanya Allysa sekali lagi
dalam hatinya. Akhirnya, Allysa pun menekan beberapa not di dalam pianonya dan mulai
melantunkan lagunya, ia mulai tersenyum bahagia saat memainkan pianonya karena ia masih bisa
memainkan pianonya walaupun ia buta. Ketika Allysa sudah selesai memainkan lagunya, ayah dan
ibunya bertepuk tangan menyoraki anaknya yang sudah berhasil memainkan pianonya kembali.
Allysa sangat bersyukur kepada Tuhan karena ia masih bisa bermain pianonya dan sejak saat itu,
Allysa tidak pernah berhenti memainkan pianonya.
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |