Restorasi Gereja Makam Kudus dan Pertobatan Merestorasi Hati Menjelang Paskah
Ansano Widagdyo Ratu Damai 4 | 17 Apr 2017, 22:39
Makam Kudus Yesus yang ditemukan Ratu Helena ibunda Constantine pada 325 M mengalami kerusakan amat parah, seperti sering juga hati kita. Gereja Makam Kudus atau Gereja Kebangkitan tempat makam Yesus, dikuasai tiga denominasi utama: Gereja Orthodox Yunani, Gereja Roma Katolik dan Gereja Orthodox Armenia di samping Gereja Koptik, Orthodox Ethiopia dan Gereja Syria.
Kebakaran pada 1927 memaksa pemerintah Inggris memasang penunjang baja pada 1947 yang buruk dipandang agar struktur bangunan tidak runtuh, setelah restorasi berulang kali -terakhir tahun 1810. Bencana alam atau karena ulah manusia, pertengkaran antar denominasi atas persetujuan yang dibuat sekalipun remeh seperti pergeseran letak kursi agar tidak kepanasan, pintu kapel yang terbuka, dan lain-lain dapat menyebabkan perkelahian hebat di samping kekurangan dana mencegah restorasi segera. Bahkan setelah rencana restorasi disetujui bersama pada 1958 - baru sekitar 50 tahun kemudian, setelah otoritas Israel sempat menutup bangunan karena Dinas Purbakala Israel memandangnya tidak aman, restorasi struktur akan dimulai Maret 2016 sampai akhir musim semi 2017.
Proyek restorasi senilai lebih dari $4 juta dipercayakan pada Universitas Teknik Athena yang telah sukses merestorasi Acropolis dan Haga Sophia di bawah pengawasan Prof. Antonia Moropolou dibantu lebih dari 50 ahli dari seluruh dunia. Ini pun baru serius dilaksanakan setelah sumbangan awal dana Mica Ertegun, janda almarhum pendiri Atlantic Records Ahmet Ertegun senilai $ 1,3 juta dan kemudian Raja Abdullah II dari Jordania.
Gereja Makam Kudus (The Church of the Holy Sepulchre) meliputi koneksi 2 lokasi berbeda - Martyrium - sebuah Atrium (Triportico) dimana terletak Golgotha di sudut dan suatu Rotunda yang disebut Anastasis (Kebangkitan - bahasa Yunani). Di tengah rotunda ini terletak sebuah bangunan kecil Kovouklion (Yunani) atau Aedicula (Latin - yang berarti bangunan kecil) melingkupi gua yang berisikan lempengan limestone tempat jasad Yesus dibaringkan saat kubur dan bangkit dari kematian-Nya. Lempengan (slab) ini dilapisi wadah marmer berukuran 3x5 kaki untuk mencegah peziarah mengambil potongannya sebagai cenderamata.
Di Gereja Makam Kudus juga terdapat 4 (atau 5 menurut definisi lain) bagian terakhir Via Dolorosa/Jalan Salib. Edicule (Aedicula) ini yang direstorasi dalam tahap ini. Gua makam milik Joseph Arimathea beserta lempengan batu kubur Yesus didapati utuh masih di lokasi semula dengan suatu jendela pada dinding selatan gua. Lempengan batu kubur asli dengan permukaan yang berwarna abu-abu beige setelah dibersihkan ini dilapisi marmer berwarna krem dengan ukiran salib, baru terlihat pada 28 Oktober 2016. Para ahli, peneliti dan ahli dokumentasi hanya diberi waktu 60 jam sebelum lempengan batu kubur ini dilapisi kembali dengan marmer seperti semula. Restorasi ini juga bertujuan menstabilisasi Edicule hingga penunjang tak dibutuhkan lagi melalui penggunaan semen khusus dan baut-baut titanium. Semen khusus ini juga disuntikkan untuk memperkuat pondasi bangunan. Semua peralatan modern dimanfaatkan dalam pemugaran/restorasi termasuk radar, scanner laser, drone, dan lainnya.
Kita murid Yesus juga wajib melakukan pemugaran hidup karena setiap hari kita memperoleh bimbingan dan pelajaran baru, lebih mengenal serta mengasihi-Nya dalam hari hari tobat sebagai perwujudan yang kita yakini dalam kehidupan nyata yang semakin baik -semakin adil dan beradab- dan makin dekat Tuhan. Meskipun tak dapat melakukan semua hal -misalnya melaksanakan semua tekad pada masa APP 2017- tetapi setiap orang dapat berbuat sesuatu untuk mengurangi kecenderungan menyesatkandan membuktikan Allah masih berkuasa dalan hidup kita, agar makin mengesahkan kelayakan penerimaan janji keselamatan Yesus dan damai sejahtera dunia dan akhirat. Bukan hanya di masa Paskah saja tapi sepanjang hidup, bahkan di tengah rupa-rupa kesulitan dan tantangan hidup, seperti kata Judith Widjaya, "Semoga kita memiliki keberanian iman tetap berjalan di jalan Yesus Sang Juru Selamat memugar setiap kelemahan hidup." Selamat Paskah 2017.
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |