Colek Coblos Caleg

 Tomas Samaria  |     16 Mar 2014, 00:00

Kamis 26/2 saya dijemput oleh ibu yang cantik untuk menambah wawasan jelang Pemilu 2014, di sebuah restoran di Jakarta Pusat. Ketika memasuki ruangan untuk ceramah, sudah banyak peserta yang kebanyakan terdiri dari kaum wanita hadir. Dan yang membuat aku lebih terkejut lagi, sebagian besar hadirin adalah anggota beberapa komunitas di paroki MBK.

Ada lima atau enam meja untuk 50-60 orang. Aku duduk di sebelah seorang bapak dan anaknya, yang aku kenal di Persekutuan Doa. Ia berusia tiga tahun lebih muda dari aku. Ia memperkenalkan diri seorang doktorandus ekonomi dari UGM, Jogja. Dia dulu aktif dI PMKRI. Dan pembicaraan kami berkisar nostalgia kampanye pemilu tempo dulu. Aku masuk Pemuda Katolik sambil ikut koor gereja dan jaga parkir untuk kas pemuda.

Aku teringat sebelum kami mulai terjun ke lapangan, kami menerima wejangan dan berkat dari alm. Uskup Agung KAJ Mgr Adrianus Djojoseputro. "Dengan berdoa Rosario saja, kita pasti menang". Kami dibagi-bagi dalam kelompok. Sebelum bertugas kami dibagikan nasi bungkus. Nasi Padang atau gudeg bu Citro.

Dengan naik bis PPD kami turun di daerah Setiabudi untuk melakukan kegiatan tempel-menempel dan bagi-bagi tanda gambar kepada orang-orang yang ada di tepi jalan, Ketika fajar menyingsing kami berkumpul kembali di gedung Pemuda, di belakang Gereja Katedral. Di sana sudah tersaji roti coklat dan keju, nikmat rasanya.

Bapa yang ada di sebelahku juga menceritakan bagaimana nikmatnya diberikan bakpao isi babi. Karena selama itu ia hanya tahu bakpao isi kacang hitam. Pembicaraan kami terhenti ketika seorang Caleg dari partai itu memasuki ruangan. MC memperkenalkan caleg yang disambut tepuk tangan yang riuh.Ia seorang pengusaha, buka kantor advokat meraih gelar Doktor dalam ilmu hukum dan juga dosen di Lemhanas.

Aku bangga juga ada caleg keturunan Tionghoa, yang mau menyisihkan uang, pikiran dan tenaganya untuk memajukan negara dan bangsa Indonesia. Ia memperkenalkan beberapa orang laki-laki, sekali pun bukan dari Tim Suksesnya, aktif sosialisasi dirinya. Acara seperti ini selama dua bulan ini sudah berlangsung empat kali untuk mendulang suara JANGAN GOLPUT.

Kesadaran politik ibu-ibu ini perlu dapat acungan jempol. Bahkan sejak pemilu di awal zaman Orde Baru, ibu-ibulah yang meramaikan acara sosialisasi seperti ini. Kehadiran bapak-bapaknya kurang sekali pun acara diadakan pada hari minggu, usai misa. Apalagi di hari kerja seperti sekarang. Sebelum menjelaskan topik krusial:"Siapakah dalang peristiwa Mei 1998",kami menyantap menu ala carte.

Pada akhir pertemuan kami dibagikan contoh surat suara, VCD dan sarana peraga yang lain.Semoga lebih banyak caleg-caleg keturunan Tionghoa yang mau maju terutama untuk menjadi "bhayangkara Gereja dan Nusa." "Pro Ecclesia et Patria."

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi