Cinta Kasih Sejati Pengikut Kristus

  15 Mar 2014, 23:57

Belum lama ini warga DKI Jakarta digemparkan oleh kasus pembunuhan yang dilakukan oleh sepasang muda-mudi, Ahmad Imam Al Hafitd alias Hafiz dan Assyifa Ramadhani Sulaiman alias Syifa terhadap rekan sebayanya, Ade Sara Angelina Suroto hanya karena alasan sepele yaitu karena masalah asmara.

Jasad gadis cantik tersebut memang sudah terbujur kaku di pusaranya, namun di balik peristiwa keji pembunuhan tersebut masih terselip sebuah cerita yang mengharukan. Cerita ini mengenai kebesaran hati sepasang pengikut Kristus untuk memaafkan kesalahan orang lain.

Kedua orang tua Sarah, Suroto dan Elisabet yang beragama Kristen dengan iklas melepas kepergian anaknya, bahkan dengan lapang hati mengampuni perbuatan Hafid dan Assifa yang telah menghabisi nyawa anak semata wayang tersebut.

Pengampunan itu dengan ikhlas diucapkan saat pemakaman Ade. Sang ibu, Elisabet dengan ikhlas mengatakan: "Selamat jalan Sarah. Ampuni orang-orang yang menyakitimu ya sayang. Ibu sudah memaafkan mereka."

Bahkan saat bertemu dengan kedua pembunuh anaknya yang berbeda keyakinan, Elisabeth berkata sambil tersenyum "Ibu tidak dendam pada kalian. Saya yakin setelah menjalani hukuman, kalian akan menjadi anak-anak yang baik."

Tak jauh berbeda dengan Elisabet, Sang ayah, Suroto pun dengan ikhlas turut memaafkan kedua pelaku walaupun saat pemakaman tak ada satupun keluarga dari kedua tersangka yang datang sekedar untuk melayat dan sampai saat ini kedua tersangka tidak satupun yang mengucapkan permintaa maaf atas tindakannya.

"Kami selaku orang tua sudah ikhlas. Di agama saya diajarkan bahwa kasih itu harus mengampuni," tutur sang ayah.

Sungguh, kebesaran hati kedua orang tua Ade adalah sebuah tindakan langka dan bukti nyata pengamalan iman kristiani.

Di tengah kerasnya kehidupan masa kini, banyak orang kristiani yang tidak mampu untuk menunjukkan imannya. Hidup hanya sekedar beragama tanpa beriman. Hidup hanya sekedar memeluk agama dan pengamalan agama hanya sebatas formalitas.

Padahal dalam Yohanes 2: 26 dikatakan: sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.

Sudah seharusnya kita sebagai umat kristiani menunjukkan iman kita yaitu dengan cara mengamalkan cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari agar orang lain merasakan ke kristenan kita.

Dengan menjalankan cinta kasih, orang lain akan melihat Kristus yang hidup dalam diri kita, dan pengikut kristus yang sejati hidupnya selalu dilingkupi oleh cinta kasih walaupun perih.

Sudahkah kita ambil bagian di masa prapaskah ini dengan mengamalkan cinta kasih sejati?

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi