Mukjizat Perkawinan Di Kana, Tanda Dasar Perubahan Mulai Dari Keluarga

  10 Jan 2013, 15:00

Injil Yohanes menggambarkan mukjizat selaku tanda-tanda. Mukjizat pengubahan air menjadi anggur dalam perkawinan di Kana, mukjizat pertama dalam rangkaian 7tanda, memberikan indikasi tujuan mi-si hidup Yesus, amat menarik dimak­nai sebagai dasar keberhasilan memperoleh hidup kekal. Tanda ketujuh: puncak dan klimaks semua tanda dalam Injil Yohanes adalah peristiwa pembangkitan Lazarus (Yoh 11: 1-44). Melalui tanda ini Yesus mengisyaratkan Lazarus sebagai simbol ke-hidupan baru, kehidupan kekal yangakan diperoleh orang yang percaya pada Yesus sebagai jalan kehidupannya, karena Yesus menunjuk­kan bukti kemenangannya atas maut.

Seperti setiap langkah keberhasilan dimulai dari langkah pertama, kita juga harus mengawalinya dengan "berubah" mengikuti jejak tanda pertama, awal cara memperoleh karunia besar yang disediakan Tuhan bagi kita. Bacaan Yoh. 2: 1-11 mengajarkan kita sejumlah hal. Pertama: Tuhan bersedia hadir dan memberkati suatu perkawinan, bahkan memberi­kan hadiah perkawinan yang tak ter­milai. Dalam perkawinan di Kana, air diubah menjadi anggur dalam 6 tem­payan yang masing masing berisi 2-3 buyung (takaran bahan cair Yunani yang kira kira sepadan 39,5 liter), sehingga tempayan yang digunakan dalam pesta di Kana masing masing bermuatan antara 60-120 liter.

Mengingat Yesus hadir di Kana pada hari ketiga (pesta nikah Yahudi dapat berlangsung 7 hari), kita dapat menyadari betapa hadiah Tuhan bukan hanya amat bernilai juga amat sangat berlimpah. Itu sebabnya dalam awal pembentukan keluarga Tuhan Yesus memulai karya-Nya. Sesuatu yang biasa dan penting dalam hidup (air) diubah-Nya menjadi sesuatu yang memiliki banyak nilai tambah (anggur lebih mahal dan dapat digunakan untuk pelbagai hal seperti untuk ma-sakan, menghangatkan badan serta pengobatan). Melalui keluarga, Tuhan membuat seseorang berubah - mau bekerjasama dan berbagi, lebih mengerti kasih orang tua setelah diri sendiri menjadi ayah/ibu dan mema­hami Kasih Bapa Surgawi. Teladan keluargalah awal tempaan seorang anak menjadi bernilai atau tidak. Bila teladan dan dasar yang diberikan keluarga baik, hampir pasti hasilnya baik. Dasar terbaik yang dapat diberikan keluarga adalah jalan Yesus serta meneladan Keluarga Kudus di Nazareth.

Adven 2012, KAJ mengusung tema "Kembali ke Nazareth" dalam pelay­anan keluarga sebagai langkah dasar mengikuti Yesus. Janganlah ragu dan kuatir akan berkat Tuhan pada kelu­arga bila doa permo-honan tampaknya tidak didengar saatditerpa masalah dan berpikir: "Ya sudah, akan aku urus masalah ini sendiri tanpa Yesus". Mengikuti teladan Bunda Maria di Kana kita harus tetap sabar beserta Yesus menyelesaikannya agar kemuliaan Tuhan dapat dinyatakan, sehingga kita sebagai murid-murid-Nya lebih percaya kepada-Nya. (bdk Yoh 2: 11).

Dengan demikian kita menik­mati karunia keselamatan karena iman seperti murid murid Yesus di pesta Kana karena percaya kepa­da-Nya.

(Ansano Widagdyo,Ratu Damai 4)

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi