Kitab Suci Dan Kecerdasan Emosional

  16 May 2013, 19:28

Dalam salah satu obrolan ber­sama Keluarga Karyawan Muda Katolik (KKMK) MBK, muncul suatu pertanyaan, "Apakah dalam Kitab Suci (KS) ada hal-hal praktis yang bisa menunjang karir kami? Apakah Kitab suci bisa memberi bekal konkrit dalam kehidupan modern terutama di dunia kerja?" Saya yang sok pura-pura tahu KS, kebingungan menjawab pertanyaan kelompok muda ini. Suatu tantangan membawa Sabda Allah yang INSPIRATIF, AKTUAL dan MENARIK. Umat akan lebih terdorong membaca KS bila menyadari apa man­faat untuk dirinya sekarang. What's in it for me now? Kerajaan Allah bisa dirasakan saat ini berkat KS. Waoooo luar biasa..... Memang tujuan akhir hidup adalah bersatu dengan Yesus.

Kitab Suci Dan Kecerdasan Emosional

Kej 25: 29-34 menceritakan sepenggal kisah Esau dan Yakub....Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang. Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom. Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu." Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?" Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya. Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.

Esau hanya mengikuti dorongan sesaat untuk makan minum masakan kacang merah dan mengorbankan masa depannya. Menurut Daniel Golman dalam bukunya "Emotional Intelligence" bahwa orang yang hanya mengikuti dorongan otak emosi (sistem Limbik) dikatakan orang yang kurang cerdas secara emosional. Orang yang berhasil dalam hidup adalah orang yang cerdas secara emo­sional. Hal ini telah dibuktikan dengan test marshmallow di mana sekelom­pok anak-anak dalan usia dini diberi mashmallow dengan dua pilihan yaitu makan sekarang hanya mendapat satu atau bila mau menunggu penguji kembali ke ruangan mendapat dua. Dari hasil penelitian ini ternyata anak-anak yang mampu menahan diri relatif lebih berhasil daripada mereka yang hanya mengikuti dorongan emosi sesaat demi mendapat satu marshmal­low. Bukankah Esau seperti anak kecil yang memilih kenikmatan sekarang daripada melakukan pengendalian diri untuk mendapat sesuatu yang lebih berharga kemudian? Waooo....luar biasa ternyata KS juga berisi petun­juk praktis dalam kehidupan berupa "KECERDASAN EMOSI".

Mau belajar lebih banyak Kitab Suci datanglah pada acara program kolaborasi di Auditorium Gereja MBK, Tema: "Haruskah Menjual Harta untuk Mengikut Yesus?" (Kis 2: 45), Minggu, 19 Mei 2013, mulai 08.30. Pembicara Rm. Ignasius Budiono, O.Carm (Licentiate in Biblicum, Roma, Italia, Pengajar STFT Widya Sasana Malang). Temukan jawaban yang menjadi kerisauan dan keraguan Anda tentang iman Anda.

(JA Gianto/Tim Kolaborasi)

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi