Gusti Nyuwun Kawelasan

  16 May 2013, 19:24

Tak ada penggalan doa lain terucapkan dengan " ndrindil" tanpa kesadaran penuh selain Gusti Nyuwun Kawelasan, Gusti Nyuwun Kawelasan saat tarikan nafas pendek menyerang dengan tiba tiba, tanpa pemberitaan. Kesadaran pelan-pelan menipis. Dengan bantuan mobil lengkap dengan pengemudi dan oksigen milik ibu Gafar saya dilarikanke Poli Geriatri - RSCM. Setelah pemeriksaan cepat dan cekatan para dokter di situ, saya dipindahkan ke ruang yang saya tak tahu namanya. Namun Gusti Nyuwun Kawelasan terus menerus saya ucapkan sepan­jang evakuasi meski nafas tersengal sengal hingga dada dan perut naik turun tak terkendali.

Usia 76, usia masuk "waiting list". Kapan saja dapat dipanggil Tuhan. Namun di saat amat kritis dan mende­barkan itu tak terbayang akan adanya panggilan Tuhan. Saya hanya berserah kepada belaskasih Tuhan, kawelasan Allah. Tuhan pasti memberi jalan ter­baik Saya masih ingat "kebebasan manusia dan kehendak Tuhan,".

Analisis para dokter menyatakan: ginjal saya tidak berfungsi, keasamandarah terlalu tinggi, dan telah menyebar ke seluruh tubuh melanda paru-paru dan jantung. Serangan sesak nafas makin membabi buta siang itu. Guncangan dada dan perut makin tinggi menyita seluruh tenaga. Saya tidak tahu apakah ratapan Gusti Nyuwun Kawelas masih terucap. Dokter memutuskan tindakan cepat - cuci darah emergency!! Celakanya giliran cuci darah harus menunggu 3 jam. Kondisi tarikan nafas yang tinggal satu satu memaksa istri saya menel­fon dokter keluarga, yang kebetulan Dirut RSCM. Keputusan singkat: cuci darah emergency harus dilakukan. Itu berlangsung selama tiga setengah jam dalam keadaan saya tidak sadar.

Mulut bermasker oksigen terba-ring di tempat tidur. Sadar sehat mulai merambat. Bunyi mesin-mesin yang saya tak tahu darimana asalnya, mengiringi datangnya saudara-sauda­ra ke ruangan dan mengelilingi saya. Saya bertanya: "Dimana saya?" "Kamu di ruang hemodialisis," jawab istri saya. Sesaat saya memejamkan mata, teringat ratapan sedih di awal sakit: Gusti Nyuwun Kawelasan - Gusti Nyuwun Kawelasan. Dan Tuhan benar benar mendengarkan. Tetapi saya yakin itu bukan karena ratapan Gusti Nyuwun Kawelasan saja. Dukungan doa saudara-saudara, teman-teman bahkan umat sangat mempercepat kesembuhan saya. Delapan hari saya terkapar di RSCM,

Kekuatan doa yang dilandasi kete­balan iman benar-benar merampas seluruh kekhawatiran terjadinya se-suatu yang sangat membahayakan mendebarkan sekalipun. Sergapan sakit yang dahsyat dan tak terduga, teratasi lewat dedikasi para dokter dan keyakinan iman bahwa Yesus pasti akan campur tangan. Saya sa-ngat percaya dan saya mengalami-nya. Gusti Nyuwun Kawelasan, Gusti Nyuwun Kawelasan. Tuhan kasihanilah kami. Kini saya sembuh, dengan diet ketat, tak boleh lewat kontrol dokter setiap saat!

Ora pro nobis

(Suwanto Soewandi - St Benedictus)

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi