Sejarah Singkat Putera Altar

 Gerhard Mangara  |     12 Apr 2015, 03:16

Putera Altar atau Misdinar (Belanda: misdienarr) adalah salah satu posisi pelayanan dalam Gereja Katolik yang diperuntukkan untuk kaum awam dan klerus (pelayan rohani kaum awam). Namun, karena Putera Altar banyak diminati kaum awam, maka sebagian besar umat menganggap Putera Altar merupakan posisi pelayanan oleh kaum awam.

Sejarah Singkat Putera Altar

Pada awalnya, Putera Altar atau Misdinar disebut Akolit (Latin: Acolite). Biasanya yang bertugas sebagai Akolit adalah frater. Bahkan selama masa pendidikan frater, Gereja Katolik menganjurkan agar setidaknya frater tersebut pernah menjadi Putera Altar (Akolit) atau Seremonarius (Koordinator selebran, umat, dan petugas liturgi dalam Misa Kudus). Selang beberapa waktu, Gereja Katolik pun membuka jalan bagi umat awam yang ingin membantu imam selebran di altar namun tidak ingin menjalani kehidupan membiara. Dari sinilah istilah Putera Altar muncul. Walaupun umat awam diperbolehkan bertugas di altar, tetap saja ada batasannya, yaitu harus berjenis kelamin laki-laki (baik yang sudah menikah/belum).

Istilah Misdinar sendiri baru muncul pada saat Konsili Vatikan II, saat Gereja Katolik memberikan kebebasan kepada umat awam manapun untuk memeriahkan liturgi Misa Kudus tanpa merusak keindahannya. Dari sinilah muncul istilah Puteri Altar muncul, yaitu kaum wanita yang bertugas melayani imam selebran di altar. Misdinar sendiri merupakan gabungan Putera-Puteri Altar yang bertugas melayani imam selebran di altar, tanpa memperdulikan jenis kelamin seseorang yang bertugas. Biasanya, ada tidaknya misdinar ini
tergantung dari keputusan uskup di wilayah setempat dengan memperhatikan kebutuhan pelayan misa dari setiap paroki.

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi