Sepak Bola Indonesia dan Adven
9 Dec 2011, 15:24
Sepakbola merupakan jenis olahraga yang menjadi favorit masyarakat. Namun sayang bahwa prestasi sepakbola nasional yang diharapkan tidak pernah tercapai.
Masalalu sepakbola Indonesia begitu membanggakan, masyarakat sepakbola pasti bangga bercerita bahwa Indonesia pernah ikut piala dunia (masih Hindia Belanda), Indonesia pernah menahan 0-0 Uni Soviet pada Olimpiade, Indonesia pernah menjadi macan Asia. Itu masa lalu. Maka, ketika Timnas U-23 berhasil masuk fase final Sea Games XXVI tahun 2011 masyarakat begitu antusias memberi dukungan dengan harapan Timnas U-23 dapat menggapai medali emas.
Masa lalu yang gemilang juga menjadi masa lalu bangsa Israel. Hal itu tergambar jelas dalam kitab suci, bagaimana bangsa Israel dikatakan sebagai bangsa terpilih. Namun sayang, dalam perjalanan hidup sebagai bangsa terpilih, mereka sering jatuh dalam sikap egoisme hingga mereka kehilangan wibawa sebagai bangsa terpilih, jatuh dalam kedosaan, dan bahkan memalingkan diri dari Yahwe. Mereka membuat patung sapi emas untuk menggantikan Yahwe hanya karena bosan menunggu Musa yang sedang menemui Yahwe di atas gunung (Keluaran 32: 1). Terakhir, bangsa Israel terjebak egosime dan kepentingan kelompok terutama bagaimana kaum farisi dan imam-imam kepala memelintir hukum taurat untuk kepentingan diri, keluarga, dan kaumnya. Kondisi ini diperparah dengan kenyataan bahwa bangsa Israel jatuh dalam penjajahan Romawi. Dalam situasi itu, harapan akan datangnya seorang Mesias begitu tinggi. Namun, sayang sekali ketika Mesias datang, bangsa Israel justru menganggap sebagai suatu ancaman yang dapat mendongkel kekuasaan. Herodes begitu membabi buta membunuh setiap bayi (Matius 2: 16-18). Dan, puncaknya bangsa Israel menangkap dan membunuh Sang Mesias melalui rekayasa pengadilan keji.
Pada pekan-pekan adven mengawali tahun B dalam lingkaran tahun liturgis ini, Keuskupan Agung Jakarta mencanangkan satu tema yang begitu indah: Ekaristi Sumber Berkat Keluarga. Ekaristi merupakan tanda kehadiran Yesus Kristus, Sang Mesias.
Gereja mengundang seluruh umat katolik untuk menghadiri undangan Yesus sendiri untuk bersatu dengan-NYA sebagaimana tertulis dalam 1 Korintus 10: 17, "Karena roti adalah satu, maka kita sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu".
Persatuan umat dengan Yesus, Sang Roti Hidup tentunya akan menjadikan hidup umat semakin baik dan bijaksana. Dan setiap orang yang sudah mendapat bagian roti hidup itu memiliki perutusan untuk menjadi pewarta (I Korintus 12: 27-28): Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.... Selajutnya mereka mendapat karunia untuk mengadakan mukjizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.
Lalu, maukah aku sebagai umat yang diundang oleh Yesus menerima bagian yang sama dari roti hidup itu? Tidakkah aku membiarkan roti itu jatuh dan dimakan oleh anjing? Apakah aku justru memisahkan keanggotaanku sari tubuh gereja? Atau membiarkan diriku asyik dengan diriku sendiri ketika aku hadir dalam ekaristi, aku asyik sendiri dengan hp-ku, asyik dengan temanku, asyik dengan kepentingan-kepentingan pribadiku? Apakah aku justru menganiaya Yesus, bahkan membunuh Yesus dalam kehidupanku?
Salam Adven,(Vic Sugiyanto, Antonius 4)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |