Kerendahan Hati Maria
10 Sep 2011, 01:11
Adasebuah kisah, seorang lelaki yang mempunyai kebiasaan minum minuman keras, pada suatu waktu, ia mencampur berbagai macam minuman dan meminumnya. Sesudah hal itu dilakukan, ia jatuh tertidur selama beberapa jam, dan ketika bangun, dunia dirasakannya gelap. Ia berteriak-teriak memanggil istrinya, mengatakan tidak dapat melihat. Dan selanjutnya menangis, karena terkejut menghadapi kenyataan tersebut.
Ia dibawa ke rumah sakit, vonnis dokter mengatakan, ia tidak dapat melihat lagi karena ada kerusakan pada syaraf matanya.
Untuk beberapa lama pekerjaannya hanya mengurung diri didalam kamar, menangis, berteriak-teriak, merusak benda-benda diseklilingnya, protes karena keadaannya, sampai pada suatu saat istrinya mengatakan: "Lebih baik engkau kehilangan penglihatanmu, daripada kehilangan DIA ". Lelaki itu terkejut mendengar perkataan itu, merenungkannya, dan akhirnya menyadari bahwa semua yang terjadi adalah akibat ulahnya sendiri, dan Allah masih mempunyai belas kasih, dengan memberikan seorang istri yang merawatnya, dan mengingatkan keberadaan Allah, walaupun dahulu ia seorang kepala rumah tangga yang mengabaikan kewajibannya.
Sejak saat itu, ia berubah, kecacatannya tidak menghalangi kemauannya, menjadi seorang yang bertanggung jawab, mempunyai keyakinan sepenuhnya kepada Allah, karena disadarinya kelakuan dimasa lampau, hanyalah hiburan keduniawian yang dinikmati sesaat saja.
Kejadian ini terjadi pula pada kehidupan yang lain, berbagai macam hal memupus harapan manusia, karena hasilnya sering tidak sesuai dengan yang diharapkan, seperti salah memilih jodoh, salah mengerjakan ujian atau test disekolah, test menjadi pegawai, salah memperhitungkan resiko usaha, dan yang paling fatal adalah salah memilih Juru Selamat.
Apabila hal ini terjadi, setiap manusia akan terkejut, kemudian ia akan berpikir, kenapa dan mengapa, kemungkinan juga, kemanakah Allah pada saat hal ini terjadi siap atau tidak siap harus dihadapi, karena hal ini adalah bagian dari pergumulan hidup yang harus dilalui.
Keutamaan sikap menghadapi hal yang tidak dinginkan dapat dilakukan, dengan kesabaran, ketabahan hati, ketekunan untuk mencari akar permasalahan, keberanian untuk menanggung resiko atas solusi dipilih, dan yang paling penting adalah penyerahan total kepada Allah atas hasil segala usaha yang dilakukan.
Pilihan menjalani kehidupan adalah memilih dari berbagai macam pilihan resiko, tergantung kepada kemampuan, kesempatan dan usaha yang dilakukan, namun sertakanlah Allah dalam setiap tindakan agar rencana manusia dan Rencana-Nya berjalan seiring.
Kita dapat meneladani sikap Bunda Maria, pada saat Ia diberitakan akan menjadi Ibu sang Penebus, dengan kondisinya pada saat itu, hal tersebut ada-lah mustahil. Namun setelah direnungkannya, dengan kerendahan hati disertai keyakinan yang teguh, Ia menyandarkan sepenuhnya kepada kehendak Allah. (Luk: 1 26 -38).
Kehidupan memang berat, singkat dan terbatas, sebentar menangis, sebentar ketawa, sebentar ketawa tidak, menangispun tidak, berubah-ubah setiap waktu, kadang merasa Allah tidak mendengar doa yang disampaikan beban kehidupan memang kompleks, semakin hari semakin beragam, tetapi Allah tidak berubah, kasih-Nya tidak terbatas, tidak pernah ingkar janji, tirulah sikap seperti Bunda Maria, dengan kerendahan hati, menerima dan bersandar sepenuhnya kepada kehendak-Nya, agar benih Sabda Allah tumbuh berkembang didalam jiwa.
(Dadang Rochiyat, Lingkungn Ignasius, Ringkasan pencerahan rohani Romo Buyung o.Carm)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |