Santo Bonaventura, Uskup Dan Pujangga Gereja (1221-1274)

  9 Jul 2011, 09:46

Bonaventura adalah bagaikan permata ratna mutu manikam bagi Gereja. Jarang ada orang yang dikaruniakan keserasian sedemikian antara pengetahuan dan kesucian dalam dirinya. Dikisahkan, bahwa sewaktu masih kecil ia menderita sakit gawat. Ibunya menggendong anak itu dan bertemu dengan Fransiskus Asisi. Pada pertemuan itu Fransiskus Asisi meramalkan, bahwa akan terjadi hal-hal besar pada anak itu. Fransiskus memberikan berkatnya dan berseru: O bona ventura", yang artinya: "Betapa baik kejadian ini."

Santo Bonaventura, Uskup Dan Pujangga Gereja (1221-1274)

Dan kata itu kemudian diabadikan sebagai nama anak itu. Ia belajar teologi di Universitas Paris dan kemudian masuk Ordo Fransiskan. Baginya,belajar berarti berdoa sehingga ia merenung terus menerus. Ketika orang bertanya dari mana Bonaventura mendapatkan kepandaiannya, ia menunjuk salib: "Dari Dia! Saya mempelajari Yesus yang disalibkan,". Bonaventura menjaga baik-baik kesegaran otak dan kesehatan badan, agar dapat dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh demi mengabdi kepada pengetahuan suci.

Setelah ia ditahbiskan menjadi imam,ia senantiasa mengucurkan air mata setiap kali naik altar. Karena perasaan begitu mendalam dan rasa hormatnya sambil mengenangkan kembali peristiwa penyelamatan Yesus di kayu salib. Ia segera menjadi tenarsebagai maha-guru teologi di seluruh Universitas Paris.Ketika ia berusia 36 tahun, ia diangkat menjadi pembesar umum Ordo Fransiskan. Ia berjuang keras mengusahakan persatuan di antara para pengikut Fransiskus. Yang kadang-kadang cepat panas hati karena perbedaan paham dalam hal penghayatan kemiskinan.

Ia juga mengutus para saudara se-ordo untuk mewartakan Yesus yang tersalib ke Afrika, India dan bahkan sampai Mongolia. Dalam usia 52 tahun ia diangkat menjadi Kardinal. Tatkala tengah asyik mencuci piring, tiba-tiba datang utusan paus padanya, yang membawa lambang-lambang ke kardinalan. Bonaventura mencuci terus dan menggantungkan topi cardinal pada dahan pohon. Pada tahun 1274 ia bersama Thomas Aquinas,kawannya, menghadiri Konsili Lyon. Konsili ini untuk jangka waktu pendek berhasil menyatukan kembali Gereja Yunani dan Gereja Latin. Usaha keras Bonaventura itu mulai membawa hasil ketika ia sekonyong-konyong jatuh sakit. Ia wafat dan dimakamkan di Lyon.

(Mosamar, dari Ensiklopedi Orang Kudus)

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi