Tuhan Aku Rindu Tableau Jumat Agung

  9 Apr 2011, 09:23

Paskah tahun 2011 ini bagiku mungkin akan menjadi Paskah yang berbeda daripada Paskah tahun-tahun sebelumnya. Berbeda bukan karena ada hal spesial. Rupanya yangmenjadikan Paskah tahun ini berbeda adalah tidak adanya pementasan drama kisah sengsara Yesus Kristus (Tableau) yang biasanya teman-teman OMK MBK selenggarakan pada saat Jumat Agung.

Tuhan Aku Rindu Tableau Jumat Agung

Bagi saya pribadi itu artinya saya akan merayakan Jumat Agung seperti misa-misa regular lainnya, walaupun saya tahu misa Jumat Agung itu merupakan serangkaian misa dari Tri Hari Suci. Tidak akan ada kesibukan tersendiri dalam mempersiapkan Paskah. Biasanya yang sudah-sudah bila menginjak bulan Maret, teman-teman muda-mudi Katolik dari berbagai wilayah, lingkungan, kategorial akan berkumpul untuk berlatih tableu. Namun, tampaknya saya akan merindukan hal itu. Rindu akan berkumpul, bercanda, rindu mendengarkan lagu Pie Jesu, bahkan rindu untuk begadang pada saat-saat menjelang latihan terakhir sebelum hari pementasan.

Dalam hati kecil saya bertanya, apakah kerinduan yang aku alami ini, dialami juga oleh teman-teman muda-mudi yang lainnya? Apakah Yesus juga mempunyai kerinduan yang sama dengan aku? Bukan bermaksud sok sentimental, sok suci atau yang paling benar. Kebanyakan teman-teman saat ini memang tengah memiliki kesibukan tersendiri, alhasil mungkin saja tidak mempunyai waktu lagi untuk pelayanan.

Tuhan Aku Rindu Tableau Jumat Agung

Cobalah berhitung satu sampai satu triliun. Berapa lamakah waktu yang diperlukan untuk menghitungnya? Bisa jadi diperlukan waktu satu detik, maka diperlukanwaktu 1 triliun detik, atau sama dengan 16,67 miliar menit, atau sama dengan 277, 78 juta jam, atau sama dengan 11,57 hari, atau sama dengan 31.709,79 tahun!

Pertanyaannya, bagaimana dengan berkat dari Tuhan yang telah kita terima? Sangat banyak bukan? Bahkan tak terhitung. Atau pernahkah kita menghitung setiap berkat-Nya? Meskipun Dia tidak pernah menuntut untuk menghitung dan menyebutkan berkat-berkat yang telah kita terima satu per satu. Karena kenyataannya, Dia tetap memberkati kita dan membiarkan kita sampai muncul kesadaran dari diri kita sendiri untuk mengucap syukur kepada-Nya sebagai Tuhan yang telah memberkati kita.

Tuhan menggunakan berkat agar kita bisa selalu dekat dengan manusia. Termasuk berkat atas pekerjaan, kesibukan-kesibukan kita. Maka, begitu pun dengan berkat yang Tuhan curahkan kepada kita, itu pun Ia maksudkan agar kita juga mengerti kerinduan-Nya, yaitu semakin dekat dan semakin intim dengan-Ku sebagai Tuhan Allahmu. Sangat wajar bukan, bila Yesus pun merindukan setiap pelayanan yang tulus dari kita atas segala berkat yang telah Ia berikan?

Yesus memiliki kerinduan yang besar akan hal ini. Bahkan sebelum kita menyatakan kerinduan kita, Yesus sudah lebih dulu menghampiri kita dan menanamkan kerinduan itu kepada kita. Apakah kita cukup peka mendengarkan kerinduan hati-Nya? Bukankah seharusnya kita menanggapi kerinduan-Nya itu dan menjadi aktif dalam setiap pelayanankepada-Nya?

(Aan - Ling. St. Antonius Padua)

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi