Anak, Gadget, dan Sebuah Kegalauan
Adi Wibowo | 11 Oct 2016, 08:27
Di zaman sekarang, hampir semua orang memiliki gadget - baik dalam wujud alat komunikasi, permainan (game console, misalnya) hingga alat-alat elektronik yang berbasis teknologi.
Dalam tulisan ini, saya akan mengulas gadget dalam bentuk alat komunikasi khususnya ponsel pintar terkait dengan kehidupan anak-anak kita. Dulu, di zaman baheula - zaman kakek nenek kita - alat komunikasinya masih sederhana. Mereka berkomunikasi dengan tatap muka dan berbincang. Sekarang, semua hampir tergantikan dengan komunikasi nirkabel melalui aplikasi.
Pernahkah kita merasakan ada sesuatu yang hilang di tengah tren tersebut? Atau ada sesuatu yang tersingkir? Ya, sesuatu itu adalah komunikasi. Dan, yang terpenting adalah ahklak dan budi pekerti serta kehidupan bersosial yang saya rasa saat ini mulai berkurang di kalangan anak-anak kita.
Sementara, banyak orang tua saat ini lebih mementingkan hidup karier dan tak jarang lupa pada perkembangan pribadi anak-anak mereka, khususnya dalam hal hidup sosial. Alasannya, anaknya dapat mengikuti perkembangan zaman dan lebih modern. Salahkah ini? Tidak. Tapi, lebih baik bila nilai-nilai sosial komunikasi nyata lebih dikedepankan.
Sebagai orang Katolik tentunya kita mendidik anak sesuai dengan iman Katolik. Apa gunanya kita aktif dalam lingkungan gereja katolik, mengikuti semua kegiatan, tetapi anak kita sendiri tidak terkontrol dan tidak menjadi manusia yang utuh tetapi tergantung pada gadget pemberian kita? Atau, tidak mempedulikan lingkungan sekitar dan yang terparah adalah tidak mempedulikan kita orang tuanya?
Kita ingat bagaimana Maria dan Yusuf yang menjadi orang tua Yesus. Mereka bekerja dan berdoa demi Yesus. Bagaimana dengan kita? Memang kita tidak bisa sesempurna orang tua Yesus. Tapi, paling tidak, kita bisa menjadi lebih bijak dalam memberi pendidikan kepada anak-anak kita, seperti Maria dan Yusuf.
Anak-anak tidak membutuhkan uang banyak, gadget, maupun barang-barang mewah. Yang mereka butuhkan sederhana saja, yaitu kehadiran orang tua untuk mereka. Bukan melalui aplikasi ponsel pintar. Mereka bukanlah Android atau laptop yang harus kita program dan dibersihkan dari segala virus. Mereka adalah manusia yang mempunyai jiwa, hati, dan pikiran yang harus kita lindungi dan pelihara. Berikan mereka kehidupan bersosial yang baik sehingga menjadi anak yang berbudi pekerti dan berakhlak baik.
Tulisan ini adalah hasil dari kegalauan saya melihat kenyataan era modern ini. Mari jadikanlah anak-anak kita sebagai maunusia dan bukan sebagai objek dari keinginan kita yang kita program seperti robot.
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |