Rosario Lima Waktu

  9 Oct 2011, 18:34

Di bulan Oktober ini kita dalam kekayaan tradisi iman Katolik merayakan devosi kepada Bunda. Devosi ini secara khusus dan unik didaraskan dalam doa Rosario. Dari bahasa Latin rosarium, yang bermakna taman mawar, kita mendaraskan lima puluhan doa Salam Maria.

Rosario Lima Waktu

Limapuluhan doa yang dibagi dengan lima perhentian tiap sepuluhan doa Salam Maria. Dalam tiap perhentiannya, kita merenungkan misteri yang didengungkan saat itu.

Sampai tahun 2002, tradisi mengenal tiga misteri, Gembira, Sedih, dan Mulia. Hal ini mencerminkan rujukan jumlah bab dalam kitab Mazmur yang berjumlah 150. Di tahun 2002 Gereja menganut satu misteri lagi yang diumumkan oleh Paus Yohanes Paulus II, yaitu Misteri Cahaya/Terang/Pendaran.

Sejenak menoleh ke belakang menurut tradisi, Rosario diberikan kepada St. Dominikus dalam penampakan Bunda Maria di tahun 1214 di sebuah gereja di Prouille. Kemudian meditasi dalam doa Rosario diperkenalkan oleh Dominikus dari Prussia (1382 -1460) yang menyebutnya "Kehidupan Rosario Yesus". Dalam tahun 1569, Paus Pius V meresmikan devosi Rosario sebagai tradisi sah dalam Gereja Katolik. Pada abad ke-20, doa Fatima mulai umum ditambahkan tiap akhir sepuluhan.

Menengok saudara kita kaum muslim yang melakukan kewajibannya, rukun shalat lima waktu. Mereka melakukannya setiap hari dalam waktu-waktu tertentu. Subuh pkl.4.30, Dzuhur pkl.12.00, Ashar pkl.15.00, Magrib pk. 18.00, Isya pk.19.00.

Ada kemiripan dengan devosi kita bersama Bunda Maria. Dari kelima-puluh doa itu terdapat lima misteri, yang mana apabila waktu tidak memungkinkan maka kita boleh menyelesaikan Rosario di hari yang sama. Waktu boleh tidak mengikat, namun jam-jam yang dianut saudara kita tadi itu dapat menjadi rujukan. Sedangkan Rosario umum didoakan dalam waktu 20-30 menit, maka apabila dibagi lima dapat menjadi enam menitan tiap perhentiannya. Alangkah ringan bukan? Hal ini dirasa cukup membantu sementara kita yang relatif terlalu sibuk dalam kegiatan dan kerja sehari-hari untuk sejenak bersama Bunda berteduh.

Demikian didaraskan doa-doa Salam Maria, menurut anjuran St. Louis Marie Grignion de Montfort, sehingga setiap doa Rosario yang lengkap dirangkai boleh berkenan menjadi persembahan mahkota bagi Bunda dan putera-Nya Tuhan Yesus.

Mahkota surgawi yang dirangkai dari ratu para bunga. Bunga yang tiada 'kan pernah luruh, namun senantiasa semerbak mewangi dalam hidup.

(Stefanus Andi - Ignatius Loyola / Wilayah XII)

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi