Manusia Ekaristi

  7 Jun 2013, 22:08

Minggu (2/6), misa Pkl. 09.00, Rm. Lam dan Rm. Kosasih O.Carm dari Malang, memimpin misa. Dalam homilinya Rm. Lam memberikan ilustrasi sebagai berikut: "Seorang ibu mengidap sakit kanker. Ia telah berobat kemana-mana tapi tak kunjung sembuh. Sebagian hartanya telah terkuras untuk menanggung perawatannya. Pada suatu malam ibu itu curhat kepada suaminya: "Pa, aku mungkin tak bisa sembuh kecuali jika ada mukzijat." Diam-diam dari balik pintu, anaknya yang berusia lima tahun mendengar dan memegang kata-kata itu. Pagi hari ia memecahkan celengan, mengumpulkan uang recehan. Ia cari dokter dan mengatakan bahwa ia ingin membeli mukzijat. Terdorong belas kasih, dokter pun mencari tahu rumah ibu dan mengumpulkan para donatur untuk pengobatannya. Berkat uang yang mungkin kurang dari lima ribu itu, bisa menimbulkan mukzijat dan kesehatan ibu itu bisa dipulihkan.

Jejaring sosial

Saya (penulis) mempunyai seorang kawan yang pacarnya ditabrak oleh mobil tangki bensin. Dari paha sampai betisnya, kulit dan dagingnya terkelupas. Oleh orang-orang yang menolongnya, gadis yang malang itu di bawa ke rumah sakit terdekat. Dengan perlengkapan yang ada, daging yang membusuk karena tak segera ditangani dalam dua jam, dikerat dari tulangnya dan diganti dengan daging dari organ tubuhnya yang utuh: perut sampai pangkal paha.

Karena melihat kondisi tambah buruk, daging yang ditempelkan ternyata tak mau menyatu pada luka koyakan, gadis itu dipindahanke rumah sakit yang lebih besar. Jumlah uang yang dikeluarkan selama sebulan, lumayan besar. Sehingga ada familinya yang agak jauh menggunakan jejaring sosial BB untuk broad-cast/siarkan berita dan foto untuk mengumpulkan dana.

Semula ada banyak orang curiga dengan berita itu. Salah-salah ada orang yang mengail ikan di air keruh. Siaran itu banyak mengundang perhatian. Ada berbondong orang mentransfer dana ke rekening ibu yang malang ini dan ada juga yang menyumbang setelah menyaksikan dengan mata kepala sendiri tubuh gadis yang malang itu terbaring dengan kaki di gantung.

Pengunjung ada yang datang dari beberapa yayasan dan lapisan masyarakat dan mereka juga berdoa dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Hanya sayang, karena penanganan terlambat, dari luka-luka yang membusuk dan mengalirkan air yang bau busuk, virus jahat telah menyerang dan memenuhi jantungnya.

Ekaristi: semangat berbagi

Merayakan Ekaristi bermakna: mengenang sengsara, wafat dan ke-bangkitan-Nya; juga agar kita hidup didorong oleh Ekaristi. Hidup Yesus adalah hidup ekaristis: selalu berbagi, membagikan waktu tenaga, belas kasih dan membagikan kuasa Allah untuk menyembuhkan dan mengampuni.

Merayakan Ekaristi dan Adorasi tetapi tidak ada tindak lanjutnya, TIDAK ADA ARTINYA. Berbagi bukan hanya sembako, uang tapi juga telinga, ketrampilan dan cinta kepada orang lain.

(Tomas Samaria)

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi